Home ENERGI Ini Alasan PLN Hanya Hargai Listrik Rooftop 65 Persen Saja
ENERGI

Ini Alasan PLN Hanya Hargai Listrik Rooftop 65 Persen Saja

Share
Share

Jakarta, situsenergy.com

Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 49 Tahun 2018 tentang Penggunaan Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap atau rooftop oleh Konsumen PT PLN (Persero) resmi diterbitkan. Dalam Pasal 6 Permen ini, diatur bahwa rooftop yang masuk ke jaringan PLN (ekspor) hanya dihargai sebesar 65 persen dari tarif listrik PLN yang berlaku.

Menanggapi hal itu, General Manager PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya), M. Ikhsan Asaad, menyatakan tidak mungkin PLN menghargai 100 persen dari harga listrik yang dihasilkan dari rooftop tersebut. Sebab sistem jaringan yang digunakan masih menggunakan jaringan milik PLN.

“Memang nggak mungkin 100 persen, kalau misal 100 persen tiba – tiba mendung pasti narik kabel PLN (beli), nah kalau kapasitas gardunya tidak dinaikkan dua kali kapasitasnya bisa black out wilayah itu,” ujar Ikhsan di Jakarta, Rabu (28/11).

Menurutnya ketentuan sebanyak 65 persen yang dihargai PLN sudah termasuk besar. Dibandingkan dengan negara-negara lain, ketentuan dalam Permen tersebut dianggap cukup fair. Pasalnya dibanyak negara rata-rata hanya dihargai 30 persen saja dari listrik yang dihasilkan. Kedepan PLN berencana akan membundling harga listrik dari PLTS rooftop ini dengan harga listrik PLN.

“Sekarang ini ada 300 pelanggan di Jakarta yang gunakan rooftop, jadi sebenarnya Permen ini terbuka,” ulasnya.

Sementara itu Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Rida Mulyana, mengatakan kebijakan itu diambil karena untuk biaya kompensasi bagi PLN. Mengenai banyaknya kritikan terkait hal itu, menurut Rida, hal ini tak perlu lagi didebatkan. Sebab, peraturan ini telah dibahas secara matang sebelum diterbitkan.

“Yang diekspor ke PLN, 65 persen, kenapa? Bahwa penyediaan listrik itu termasuk pembangkit sama transmisi. Masa pelanggan gunakan transmisi enggak bayar ke PLN. Ibaratnya buat nyimpan (listrik),” ujar Rida. (DIN)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...