Home OPINI Impor Beras dan dana Politik
OPINI

Impor Beras dan dana Politik

Share
Share

Oleh: S. Indro Tjahyono (Aktivis Pergerakan 77-78)

Impor Beras, bisa mendapatkan duit dengan cara aman dari margin selisih harga. Langsung dibuatkan rekening di Bank luar negeri dan sudah diisi, KPK sulit melacak.

Kebutuhan dana politik 2018 cukup besar, apalagi dana politik yang lama 2014 belum tertutupi.

Keuntungan sangat besar dan fantastik. Harga beras di Vietnam Rp 4600/kg. Kalau beras cuci gudang di Vietnam harganya Rp 2100/kg. Beras ini sudah lebih 2 tahun ada di gudang. Sedangkan dibeli prangko di tempat Rp 6800/kg. Jadi keuntungan per kg adalah Rp 4700.

Masyarakat menderita insomnia (gampang lupa) dan nggak pedulian (permisif dan apatis). Jadi kalau impor tidak banyak yang protes, karena kalau ada isu baru isu lama cepat dilupakan.

Ada media/jurnalis dan ilmuwan yang bisa dibayar untuk menjustifikasi kebijakan impor. Sudah jelas mau ada panen raya, malah dikatakan oleh ilmuwan bayaran  gagal panen karena hama. Pers pun rame² bilang harga beras naik  dan gagal panen. Harga beras itu sudah equilibrium, masyarakat tidak kemaruk nasi. Dan bisa mengendalikan konsumsi.

Beras bisa distok kalau kelebihan. Dan distok akan diatur, agar harga naik terus dan bandar beras untuk, sehingga bandar beras bisa terus beri dana politik.

Jika sudah begini memang harus disingkirkan pejabat dan bandar beras impor dengan segala muslihat menipu dan memperdaya masyarakat.

Beberapa daerah sudah menolak impor beras, jika masih ngotot untuk mengimport tiada kata lain selain kata Lawan. Tolak import Beras.(*)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Ferdinand Hutahaean: Polemik SPBU Swasta Harus Dilihat Secara Jernih, Bukan Tuduhan Monopoli Pertamina

Jakarta, Situsenergi.com Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia (EWI), Ferdinand Hutahaean, menilai polemik...

Antara Pertalite dan RON95 [2]

oleh : Prof Dr Ir Andi N Sommeng DEA Harga BBM adalah...

Plus Minus Dominasi IPP dalam RUPTL 2025-2034

Oleh : M. Kholid SyeiraziCenter for Energy Policy RUPTL 2025-2034 merencanakan tambahan...

Membangun Jembatan Fiskal Indonesia: Dari Ekonom Murni ke Insinyur-Ekonom

Oleh : Andi N Sommeng Pergantian menteri keuangan dari Sri Mulyani Indrawati...