

Harga Minyak Dunia Anjlok 2 Persen, Lonjakan Stok BBM AS Jadi Penyebab
MIGAS April 22, 2021 Editor SitusEnergi 0

New York, Situsenergi.com
Harga minyak dunia anjlok sekitar 2 persen, Rabu, terimbas dari terjadinya lonjakan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS), serta kekhawatiran akibat peningkatan kasus Covid-19 di India, yang disebut mengakibatkan penurunan permintaan BBM dari negara importir terbesar ketiga di dunia.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika, ditutup merosot USD1,32 atau 2,1 persen, menjadi USD61,35 per barel, demikian dikutip dari laporan Reuters dan Investing, Rabu (21/4/2021) atau Kamis (22/4/2021) pagi WIB. WTI anjlok serendahnya USD60,87 per barel pada sesi itu.
Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent yang diperdagangkan di London, patokan global, melorot USD1,25 atau 1,9 persen, menjadi USD65,32 per barel. Brent turun ke posisi serendahnya USD64,96 per barel di awal sesi.
“Harga minyak turun hari ini karena perkembangan bearish memaksa pedagang untuk mengabaikan force majeure Libya pada ekspor yang cukup bullish,” kata Louise Dickson, analis Rystad Energy.
Dia menunjuk pada penumpukan persediaan minyak mentah Amerika dan terus meningkatnya infeksi Covid-19 di India dan negara lain.
India–pengguna minyak terbesar ketiga di dunia–Rabu, melaporkan rekor peningkatan lain dalam jumlah kematian harian akibat Covid-19.
Stok minyak mentah Amerika secara tak terduga meningkat pekan lalu, tutur Badan Informasi Energi, Rabu, mengonfirmasi data American Petroleum Institute sehari sebelumnya.
Persediaan minyak mentah naik 594.000 barel dalam sepekan hingga 16 April menjadi 493 juta barel, dibandingkan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 3 juta barel.
Namun, stok Pantai Timur Amerika jatuh ke rekor terendah di 7,9 juta barel.
Meningkatkan kemungkinan pasokan minyak lebih lanjut, Iran dan kekuatan dunia membuat kemajuan dalam perundingan untuk menyelamatkan perjanjian nuklir 2015, yang, jika berhasil, dapat melihat sanksi dicabut dan lebih banyak minyak Iran kembali ke pasar.
Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, akan menggelar pertemuan teknikal minggu depan di mana perubahan besar pada kebijakan sepertinya tidak mungkin terjadi, kata Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, dan sumber OPEC Plus.
Rabu, Novak mengatakan kelompok itu akan mengkonfirmasi atau mengubah rencana produksi menyusul keputusannya untuk mengurangi pembatasan output.
Di Libya, sementara itu, National Oil Corp (NOC) mengumumkan kondisi force majeur, Senin, atas ekspor dari pelabuhan Hariga dan mengatakan pihaknya dapat memperpanjang langkah itu ke fasilitas lain karena perselisihan anggaran dengan bank sentral negara tersebut. (SNU/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.