

ESDM Dorong Pemanfaatan Bioenergi RI
ENERGI TERBARUKAN August 10, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergi.com
Guna pencapaian target kontribusi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi primer sebesar 23% di tahun 2025, Pemerintah mendorong pengembangan beragam inovasi termasuk optimalisasi pemanfaatan bioenergi.
Sebagai salah satu sumber utama EBT, bioenergi memiliki peluang besar untuk menggantikan porsi energi fosil. Bioenergi dapat dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan baik di sektor kelistrikan, transportasi, industri, maupun kebutuhan energi di tingkat rumah tangga.
“Melihat potensi bioenergi yang melimpah di Indonesia, Pemerintah melalui Kementerian ESDM telah memasukkan pengembangan bioenergi sebagai salah satu strategi kunci pengembangan EBT,” kata Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna seperti dikutip, Selasa (10/08/2021).
Dikatakannya, kondisi ketahanan energi Indonesia cukup rentan. Karenanya, Pemerintah mendorong upaya diversikasi energi, terutama energi bersih dan ramah lingkungan. Namun, pengembangan bioenergi membutuhkan kepastian dari beragam aspek, termasuk inovasi teknologi dan ketersediaan pembiayaan.
Kementerian ESDM bekerja sama dengan Deutsche Gesselschaft für Internationalle Zusammenarbeit (GIZ) GmbH sebagai perpanjangan tangan dari Kementerian Lingkungan Hidup, Konservasi Alam dan Keamanan Nuklir Pemerintah Jerman (BMU), berupaya mendorong dan mempromosikan akses pembiayaan untuk pengembangan inovasi pemanfataan bioenergi.
“Kita menyadari tantangan pembiayaan EBT di Indonesia masih cukup banyak, seperti tarifnya yang sampai dengan saat ini dianggap belum mencerminkan keekonomian, sehingga investasi EBT dianggap kurang menarik dan mempunyai risiko tinggi. Hal ini yang kita harapkan bisa dijembatani dengan adanya Perpres (terkait) EBT, mudah-mudahan bisa keluar dalam waktu dekat ini,” kata dia.
Berdasarkan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), kontribusi bioenergi pada tahun 2025 terdiri dari PLT bioenergi sebesar 5,5 MW, biofuel sebesar 13,9 juta kL, biomassa sebesar 8,4 juta ton dan biogas sebesar 498,8 juta m3. Namun, realisasi pengembangan bioenergi cenderung masih jauh dari target ini, dimana PLT bioenergi baru mencapai 1,9 MW (34,5%), biofuel sebesar 8,4 juta kl (60,4%), dan biogas baru mencapai 28,07 juta m3 (5,6%). Aspek pembiayaan menjadi salah satu kendala utama dalam upaya realisasi target-target bioenergi.(SA/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.