


Jakarta, Situsenergy.com
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan hingga Mei 2020 terdapat empat proyek strategis nasional (PSN) hulu migas yang menunjukkan progres positif. Keempat PSN tersebut yaitu Tangguh Train-3 yang digarap oleh British Petroleum, kemudian proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) oleh Chevron, Jambaran Tiung Biru oleh PT Pertamina dan proyek Abadi Masela oleh Inpex.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menyatakan keempat PSN tersebut sangat penting bagi penyediaan migas di masa mendatang pasalnya diyakini akan mampu menambah produksi dan lifting migas nasional. Hingg Mei 2020 kemarin untuk proyek Tanggung Train-3 realisasi onshorr sudah mencapai 82,45 persen ?dari target 83,07 persen) dan yang offshore mencapai 98,15 persen (dari target 99,35 persen).
Proyek tersebut diperkirakan bisa onstream pada kuartal IV 2021 dengan perkiraan produksi untuk gas sebesar 700 Million Standard Cubic Feet per Day (MSCFPD) dan minyak 3.000 Barel Oil Per Day (BPOD). Nilai investasi dari proyek tersebut mencapai USD8,9 miliar. Kemudian proyek IDD saat ini sudah masuk tahap proses evaluasi untuk persetujuan revisi POD-I dan usulan perpanjangan WK Rapak dan WK Ganal. Ditargetkan produksi gas dari proyek ini mencapai 844 MSCFPD dan minyak 27.000 BOPD.
“Kita rencanakan proyek ini bisa onstream di kuartal IV 2025 mendatang. Nilai investasi dari proyek ini sebesar USD6,98 miliar,” kata Dwi Soetjipto dalam paparannya pada acara Webinar yang diselenggarakan oleh Universitas Pertamina, Jumat (3/7).
Selanjutnya proyek Jambaran Tiung Biru saat ini (per Mei 2020k realisasinya mencapai 64,54 persen dari target 69,60 persen. Proyek tersebut diestimasikan bisa menambah produksi gas sebesar 190 MSCFPD. Diyakini proyek tersebut akan onstream pada kuartal IV tahun 2021 mendatang. Adapun nilai proyeknya mencapai USD1,53 miliar.
Kemudian proyek Abadi Masela saat ini masih berproses untuk perizinannya. Pada 1 Juni 2020 lalu telah diserahkan SK penetapan lokasi pengadaan tanah untuk pelabuhan kilang LNG. Untuk izin AMDAL sudah mencapai 45,33 persen dari target 47,96 persen. Proyek ini dihadapkan bisa onstream pada kuartal II tahun 2027. Nilai investasi mencapai USD19,8 miliar.
Dari empat PSN tersebut, lanjut Dwi Soetjipto, bahwa nilai total investasi mencapai USD37,21 miliar. Diharapkan dari keempat proyek ini bisa menambah pasokan minyak hingga 65.000 BPOD dan gas sebanyak 3.484 MSCFPD. Dengan semakin banyaknya proyek hulu migas yang onstream diyakini bisa mendorong ketahanan energi nasional.
“Saat ini proyek yang udah onstream ada lima, diharapkan pada 2020 akan ada 11 proyek onstream susulan, dan ada satu terpaksa digeser tahun 2022 di lapangan karena kesulitan mobilisasi orang dan barang karena covid-19,” pungkasnya. (DIN/rif)
No comments so far.
Be first to leave comment below.