

Dua Perusahaan Prancis Lirik Indonesia Untuk Investasi Di Sektor EBT
ENERGI TERBARUKAN October 31, 2022 Editor SitusEnergi 0

HDF Energy merupakan perusahaan pionir teknologi bidang pembangkit listrik hidrogen (Power-toPower / Renewstable dan Hydrogen-to-Power) dan juga merupakan produsen fuel cell berdaya tinggi (>1 MW). Teknologi Renewstable menangkap energi terbarukan (tenaga matahari, angin, atau kombinasi) dan mengombinasikan dengan baterai dan teknologi hidrogen untuk menghasilkan listrik bersih 24 jam.
Sementara itu Pierre-Alain Gautier selaku Senior VP Corporate Affairs & Partnership Eramet, menyatakan kesiapannya untuk terus meningkatkan keterlibatan pengusaha daerah dalam menjalankan usahanya. Dalam kesempatan ini, Pierre juga mengungkapkan permohonan dukungan dari Kementerian Investasi untuk melakukan percepatan pengurusan izin konservasi lahan.
Sebelumnya, Kementerian Investasi/BKPM telah memfasiitasi permasalahan lahan proyek Sonic Bay di Kawasan Industri IWIP terkait persetujuan Pelepasan Kawasan Hutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Selain itu, kami juga mengusulkan dilakukannya kerja sama dalam kerangka G20 antara Indonesia, Prancis, Jerman, dan Uni Eropa dalam mendukung kemitraan global untuk mewujudkan intergrasi sumber daya mineral strategis yang berkelanjutan. Mungkin proyek kami dengan BASF dapat dijadikan contoh konkret dalam kemitraan global sumber daya mineral,” tambah Pierre.
Eramet merupakan perusahaan pertambangan sumber daya mineral dan pengolah mineral asal Prancis dan menjadi salah satu perusahaan tambang terbesar di dunia. Lini bisnis Eramet meliputi pertambangan mineral nikel, mangan, dan lithium; serta riset dan pengembangan logam campuran.
Eramet melalui anak perusahaan yang bernama Strand Minerals telah bekerjasama dengan Antam sejak 1998 untuk mendirikan perusahaan atas nama PT Weda bay Nickel di Teluk Weda. Pengembangan operasi Eramet di Teluk Weda juga bekerjasama dengan Tsingshan (produsen stainless steel terbesar di dunia), dengan target kapasitas produksi operasi tambang mencapai 35.000 ton nikel per tahun. (DIN/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.