Logo SitusEnergi
Dua Perusahaan Prancis Lirik Indonesia Untuk Investasi Di Sektor EBT Dua Perusahaan Prancis Lirik Indonesia Untuk Investasi Di Sektor EBT
Jakarta, Situsenergi.com Perusahaan produsen listrik asal Perancis, HDF Energy,  berencana melakukan investasi di Indonesia terkait pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT). Selain itu, perusahaan... Dua Perusahaan Prancis Lirik Indonesia Untuk Investasi Di Sektor EBT

Jakarta, Situsenergi.com

Perusahaan produsen listrik asal Perancis, HDF Energy,  berencana melakukan investasi di Indonesia terkait pengembangan proyek energi baru terbarukan (EBT). Selain itu, perusahaan lain seperti Eramet juga tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menjelaskan bahwa saat ini dunia sedang mendorong EBT dan Indonesia memiliki sumber daya yang cukup, seperti angin, air, dan matahari yang dapat dimaksimalkan dengan menggunakan teknologi yang canggih.

HDF menggunakan hidrogen untuk menyimpan kelebihan suplai energi hijau dari angin dan matahari. HDF Energy saat ini tengah dalam menjalankan rencana 20 proyek dengan total investasi senilai USD1,5 miliar. Bahlil juga mengapresiasi rencana kolaborasi HDF dengan pengusaha daerah, karena hal tersebut sejalan dengan arah kebijakan pemerintah Indonesia saat ini.

“Tapi saya minta jangan hanya bekerja sama dengan BUMN, tetapi harus dengan pengusaha lokal selain BUMN, karena kita ingin ada pemerataan. Tapi pengusahanya yang profesional, yang bisa bekerja sama dan memiliki kualitas,” ucap Bahlil dalam keterangannya, Minggu (30/10/2022).

Bahlil mendorong Eramet agar segera merealisasikan rencana investasinya dalam pembangunan proyek smelter untuk bahan baku baterai. Eramet bekerja sama dengan BASF, perusahaan kimia asal Jerman, dan berlokasi di Weda Bay dengan total investasi sebesar USD2,2-2,5 miliar ini. Adapun proyek ini dinamakan sebagai Proyek Sonic Bay.

“Saya harapkan komitmen dari Eramet untuk segera merealisasikan proyek ini dan dapat memulai kontruksi. Saya hanya minta satu hal saja. Keterlibatan pengusaha lokal harus diperhatikan. Kontraktor tambangnya harus beri porsi pengusaha lokal agar ada pemerataan. Jadi saya harap ini jadi fokus yang dibicarakan oleh Eramet dengan BASF,” ujar Bahlil.

Deputy CEO of HDF Energy Jean-Noel de Charentenay menjelaskan bahwa HDF merupakan perusahaan pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan energi hijau yaitu angin dan matahari yang juga didukung oleh teknologi baterai untuk menyimpan energi dari sumber hijau tersebut. HDF memiliki peran yang potensial untuk mendukung peningkatan produksi energi hijau, di mana adanya tantangan terkait stabilitas suplai energi hijau jika dibandingkan dengan energi fosil.

“Jadi kenapa kami tertarik untuk berinvestasi di Indonesia? Karena kami rasa kami memiliki solusi yang tepat terkait dengan karakteristik tantangan yang dihadapi Indonesia yaitu jumlah populasi yang sangat besar, kami dapat menjamin stabilitas suplai listrik. Jadi kami merasa memiliki kontribusi di Indonesia,” ujar Noel.

Saat ini HDF Energy tengah mengupayakan pengembangan proyek Renewstable Energy pertama di Indonesia dengan target Kawasan timur Indonesia. Proyek tersebut direncanakan akan dikembangkan secara bertahap dimulai dari Sumba, NTT yang selanjutnya akan diperluas ke daerah timur Indonesia lainnya. 

BACA JUGA   PHM Tunjukkan Kinerja Positif, Bahlil: Pemerintah Siap Dukung Hulu Migas
Next page

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *