Logo SitusEnergi
BK Produk CPO Periode September Naik 3,24% BK Produk CPO Periode September Naik 3,24%
Jakarta, Situsenergi.com Harga referensi produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk  penetapan bea keluar (BK) periode 1–15 September 2022 sebesar USD929,66/ metric ton... BK Produk CPO Periode September Naik 3,24%

Jakarta, Situsenergi.com

Harga referensi produk minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk  penetapan bea keluar (BK) periode 1–15 September 2022 sebesar USD929,66/ metric ton (MT). Harga referensi ini meningkat sebesar USD29,14 atau 3,24 persen dari periode 16–31 Agustus 2022, yaitu sebesar USD900,52/ MT. 

Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Veri Anggrijono menjelaskan penetapan tarif baru ini tercantum dalam Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 1207 Tahun 2022 tentang  Harga Referensi Crude Palm Oil yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Layanan Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit periode 1–15 September 2022.

“Saat ini harga referensi CPO mengalami peningkatan dan mulai menjauhi threshold USD680/MT.  Untuk itu, pemerintah mengenakan BK CPO sebesar USD74/MT untuk periode 1–15 September 2022,” kata Veri dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).

Peningkatan harga referensi CPO dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu meningkatnya harga minyak kedelai diikuti dengan mulai meningkatnya permintaan dari Tiongkok dan India, serta menurunnya nilai tukar ringgit yang mendekati level terendah. 

Sementara itu, harga referensi biji kakao pada September 2022 adalah sebesar USD2.362,22/ MT atau meningkat 0,14 persen atau USD 3,19 dari bulan sebelumnya yang sebesar USD2.359,03/ MT. Hal ini berdampak pada peningkatan harga patokan ekspor (HPE) biji kakao pada September 2022 menjadi USD2.078/ MT atau meningkat 0,16 persen atau USD3,35 dari periode sebelumnya, yaitu sebesar USD2.075/ MT. 

BACA JUGA   Kinerja Bisnis Vale Indonesia di Kuartal I 2021 Lesu

Sedangkan peningkatan harga referensi dan HPE biji kakao dipengaruhi oleh terhambatnya distribusi pupuk yang mengakibatkan menurunnya produktivitas kakao. Peningkatan harga ini tidak berdampak pada BK biji kakao, yaitu tetap 5 persen. 

“Untuk HPE produk kulit tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya. Sedangkan untuk produk kayu, terdapat beberapa perubahan HPE. BK produk kayu dan kulit tidak mengalami perubahan,” tukasnya. (DIN/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *