Logo SitusEnergi
Berkah Batubara dan CPO, Pendapatan IPCC Naik Berkah Batubara dan CPO, Pendapatan IPCC Naik
Jakarta, Situsenergi.com Meningkatnya bisnis sektor pertambangan batubara dan juga perkebunan untuk Crude palm oil (CPO) membawa berkah bagi produsen alat berat. Tercatat permintaan alat... Berkah Batubara dan CPO, Pendapatan IPCC Naik

Jakarta, Situsenergi.com

Meningkatnya bisnis sektor pertambangan batubara dan juga perkebunan untuk Crude palm oil (CPO) membawa berkah bagi produsen alat berat. Tercatat permintaan alat berat baik dalam dan luar negeri meningkat. Imbasnya, perusahaan penunjang seperti layanan bongkar muat alat-alat berat, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC).

Direktur Keuangan dan SDM, Feri Irawan, mengatakan peningkatan layanan bongkar muat kendaraan alat berat yang dilakukan IPCC hingga triwulan III 2021 mendorong peningkatan pendapatan perusahaan. Di terminal internasional pendapatan pendapatan yang dibukukan IPCC dari layanan bongkar muat alat berat mencapai Rp59,52 miliar. Capaian ini meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp36,39 miliar.

Sementara itu untuk layanan bongkar muat alat berat di terminal domestik hingga triwulan III 2021 mencapai Rp29,57 miliar. Realisasi ini juga meningkat dibandingkan tahun lalu sebesar Rp23,02 miliar.

Feri menegaskan bahwa potensi lonjakan permintaan alat berat masih akan terjadi hingga akhir tahun 2021 ini. Bahkan meskipun di tahun 2022 banyak yang memproyeksikan aktivitas pertambangan khususnya sektor batubara akan mengalami perlambatan, namun diyakini permintaan alat berat masih akan terus terjadi. Sebab pengguna alat berat juga banyak di sektor perkebunan.

“Heavy equipment ini kargo kedua andalan kita untuk internasional. Jadi walau ada wacana konversi energi dari batubara ke EBT (energi baru terbarukan) tapi kan bahannya juga ada sebagian dari batubara. Dari dulu pasar batubara ini naik turun itu biasa saja tinggal viewnya saja, jadi kita optimis aja,” kata Feri dalam media gathering, Jumat (19/11/2021).

Secara total pendapatan IPCC dari layanan bongkar muat khusus kendaraan alat berat pada periode hingga triwulan III 2021 sebesar Rp59,52 miliar. Jumlah ini naik dibandingkan capaian tahun 2020 lalu dalam periode yang sama sebesar Rp36,39 miliar.

BACA JUGA   Bye Batubara! RUPTL Baru Fokus ke Energi Hijau, Surya Paling Diandalkan

Sementara itu Direktur Utama IPCC, Rio T.N. Lasse, mengatakan bahwa dampak wacana transisi energi dari batubara ke energi baru terbarukan (EBT) hanya berdampak pada beberapa industri pertambangan. Namun dampak dari wacana konversi energi dari energi berbasis batubara kepada EBT ini diperkirakan hanya berlangsung tak lama. Sementara permintaan terhadap alat berat masih akan tetap tinggi pasalnya beberapa sektor seperti konstruksi juga sangat bergantung pada alat berat. Oleh sebab itu order layanan bongkar muat terhadap alat berat oleh IPCC akan terus terjadi kedepannya.

“Memang untuk tambang, perkebunan untuk alat berat berpengaruh pada IPCC. Yang saya pahami, kedepan permintaan alat berat akan tetap tinggi,” pungkasnya. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *