

Benahi Pertamina Harus dengan Kinerja, Bukan dengan Kata-kata
ENERGI October 9, 2020 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergy.com
PT Pertamina (Persero) terus melakukan transformsi perubahan sesuai tuntutan jaman. Hal ini dilakukan tidak hanya dengan transparansi saja, tapi juga membangun sebuah sistem yang mampu mencegah penyimpangan.
“Ini terus dilakukan di setiap masa dan setiap pergantian kepemimpinan baik di internal Pertamina maupun kepemimpinan nasional, dan itu membuat Pertamina dari tahun ke tahun semakin baik,” kata Direktur Eksekutif Energy Watch Indonesia, Ferdinand Hutahaean di Jakarta, Jumat (09/10).
Menurut Ferdinand, publik secara terbuka juga sudah mengatahui sejarah Pertamina sejak dulu, sehingga BUMN terbesar ini bahkan pernah identik dengan mafia migas. Opini dan pandangan negatif seperti kata bobrok, buruk dan semua serba maling, pernah menghinggapi Pertamina.
“Namun Pertamina terus melakukan upaya-upaya memperbaiki citra negatif dengan melakukan banyak perubahan. Misalnya Petral yang dituduh sebagai sarang mafia langaung dibubarkan. Kemudian sistem pengadaan BBM dan Minyak mentah juga dirubah. Dari Hulu hingga Hilir semua berbenah dan berubah. Fakta kemudian mencatat Pertamina beberapa kali masuk dalam 500 Global Fortune sebagai pengakuan dunia atas transformasi yang ada di dalam tubuh Pertamina,” papar Ferdinand.
Menurut dia, melawan mafia yang selama ini katanya bersarang di dalam Pertamina, tak bisa dengan kata-kata dan teriak-teriak saja karena musuh akan mengetahui kemana arah melangkah dan strategi apa yang akan dilakukan.
Ia juga meminta agar Pertamina tidak terus dicelupkan ke dalam citra buruk, karena hal itu akan membuatnya terlihat buruk pada waktunya dan akan kehilangan kepercayaan. Atau sebaliknya, bila Pertamina dicelupkan kepada citra opini positif, maka iapun akan positif dan mendapat kepercayaan.
“Jadi sangat disayangkan jika ada pihak di internal yang justru mencelupkan Pertamina ke dalam citra opini negatif, kotor dan penuh dengan ketidak baikan,” ketusnya.
“Melawan mafia itu tak cukup hanya dengan keberanian, tapi juga harus dengan pemikiran. Karena mereka yang berniat jahat selalu bisa menyamai strategi penegak hukum, jadi diperlukan gerakan penyergapan tanpa suara tapi dengan kinerja,” tambah Ferdinand.
Lebih jauh ia mengatakan, bahwa apa yang sudah dilakukan Pertamina selama ini dengan gerakan senyapnya yakni bekerja dengan pemikiran sudah sangat baik Diantaranya membangun sistem dengan standar ISO termasuk SMAP/anti penyuapan, Wistle Blowing Sistem untuk pengawasan publik, Pertamina New Clean & AKHLAK atau Inovasi UO/AP untuk Dukung Tata Nilai serta Sistem Data Pajak Terintegrasi dengan Keuangan sehingga selalu termonitor dan taat pajak.
Langkah ini, kata dia, membuat Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia yang diakui oleh dunia dan menjadi kebanggan nasional. Jadi sekali lagi, gerakan senyap dengan kinerja yang baik harus dipertahankan
“Kita apresiasi managemen Pertamina dan seluruh pekerja Pertamina yang terus lebih baik, dan kita harus membangun Pertamina dengan kinerja, melawan mafia dengan strategi bukan dengan opini yang kemudian membuat Pertamina kehilangan kepercayaan,” tukasnya.
“Harus diingat bahwa kepercayaan itu sangat mahal nilainya dan menjadi pondasi utama Pertamina diakui dunia. Jangan rusak kepercayaan tentang Indonesia karena Pertamina itu adalah Indonesia, sama seperti kita juga Indonesia,” pungkasnya.(Adi)
No comments so far.
Be first to leave comment below.