

Anggota DPR Dukung Kebijakan Pemerintah Soal Insentif Kendaraan Listrik
ENERGI TERBARUKANLISTRIK December 28, 2022 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Anggota Komisi VII DPR Dyah Roro Esti mengatakan, bahwa pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah dalam perumusan kebijakan insentif untuk kendaraan listrik demi terlaksananya percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Pasalnya, percepatan pengembangan ekosistem kendaraan listrik memerlukan dukungan insentif baik fiskal maupun nonfiskal.
“Apalagi percepatan ekosistem kendaraan listrik adalah salah satu hal yang utama untuk Indonesia dalam menurunkan total emisi karbon di Indonesia, serta untuk tercapainya target net zero emission (NZE) di tahun 2020,” kata Roro Esti dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (28/12/2022).
Menurut anggota Fraksi Partai Golkar ini, kendaraan listrik telah diatur dalam beberapa regulasi, salah satunya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.
“Dalam perpres tersebut, pemberian insentif merupakan salah satu kunci utama dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia,” ujarnya.
Saat ini, kata dia, pemerintah sedang merancang kebijakan mekanisme insentif untuk masyarakat yang membeli kendaraan listrik, dengan total nilai insentif Rp 5 triliun.
“Insentif ini akan disalurkan melalui Kementerian Perindustrian kepada masyarakat melalui empat skema. Diantaranya untuk masyarakat yang membeli mobil listrik, insentif yang diberikan sebesar Rp 80 juta, mobil listrik berbasis hybrid, besaran insentifnya Rp 40 juta, kendaraan roda dua, Rp 8 juta, dan motor konversi sebesar Rp 5 juta,” papar Roro Esti.

Lebih jauh ia mengatakan, Indonesia sudah mempunyai komitmen untuk mengurangi emisi karbon, sesuai Undang Undang No 16 Tahun 2016, yakni pengurangan emisi sebesar 32 persen dan termasuk di dalamnya sektor transportasi. Namun mengingat mayoritas dari masyarakat Indonesia belum tertarik dengan kendaraan listrik yang pada dasarnya lebih ramah lingkungan, maka dibutuhkan insentif dari pemerintah.
“Apalagi harga mobil listrik sekarang 30 persen lebih mahal dari mobil konvensional. Syukur-syukur ke depannya listrik yang digunakan juga bersumber dari energi terbarukan,” ujar Roro Esti.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa penggunaan mobil listrik bisa menghemat biaya empat kali lebih dibandingkan mobil konvensional berbahan bakar BBM. Memang, kata dia, besaran biaya untuk menggunakan kendaraan listrik ini memang besar di awal, namun dalam jangka panjang, kendaraan listrik ini akan jauh lebih ekonomis.
“Dari segi konsumsi BBM, penggunaan kendaraan listrik dapat berpotensi mengurangi impor BBM hingga 30 juta barel per tahun, di mana hal ini sangat baik dalam mengurangi ketergantungan kita terhadap energi fosil dan pengurangan emisi,” pungkas salah satu anggota parlemen melania ini.(Ert/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.