Logo SitusEnergi
Aneka Produk Tambang Periode September 2021 Naik Turun Aneka Produk Tambang Periode September 2021 Naik Turun
Jakarta, Situsenergi.com Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat hingga periode akhir Agustus 2021, harga beberapa komoditas pertambangan menunjukkan fluktuasi yang cukup beragam. Hal ini dipengaruhi adanya... Aneka Produk Tambang Periode September 2021 Naik Turun

Jakarta, Situsenergi.com

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat hingga periode akhir Agustus 2021, harga beberapa komoditas pertambangan menunjukkan fluktuasi yang cukup beragam. Hal ini dipengaruhi adanya kenaikan permintaan pada beberapa komoditas pertambangan. Sementara di saat yang sama, juga terjadi penurunan permintaan pada beberapa komoditas lainnya.

Akibat faktor tersebut Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode September 2021 juga ikut berubah. Ketentuan ini ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 52 Tahun 2021, tanggal 27 Agustus 2021. Komoditas tambang yang mengalami kenaikan yaitu konsentrat tembaga, konsetrat timbal, konsentrat seng, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian. Hal tersebut antara lain dikarenakan adanya peningkatan permintaan dunia.

“Sementara itu, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenit, dan konsetrat rutil mengalami penurunan harga. Adapun konsentrat mangan dan pellet konsentrat pasir besi tidak mengalami perubahan,” kata Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri (Kemendag), Indrasari Wisnu Wardhana dalam keterangannya, Rabu (1/9/2021).

Produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode September 2021 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata USD3.367,86/WE atau naik 0,59 persen. Kemudian konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata USD1.020,98/WE atau naik 7,40 persen. Lalu konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata USD868,04 /WE atau naik 2,16 persen. Untuk bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata USD34,52/WE atau naik 3,74 persen.

BACA JUGA   Awal 2025 Cerah, Medco Bukukan EBITDA Tumbuh Meski Laba Turun

Sementara itu, produk yang mengalami penurunan harga dibandingkan HPE periode sebelumnya adalah konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen dan ≤ 1 persen TiO2) dengan harga rata-rata USD165,48 per WE atau turun sebesar 15,88 persen dan konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata USD84,56/WE atau turun 15,88 persen.

Selanjutnya konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata USD98,81/WE atau turun 15,88 persen konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata USD423,49/WE atau turun 7,73 persen dan konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata- rata USD1.236,15/WE atau turun 0,81 persen. Adapun konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata USD213,63/WE dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54) dengan harga rata-rata USD117,98/WE tidak mengalami perubahan.

Sejumlah produk pertambangan yang dikenakan BK meliputi konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

“HPE periode September 2021 ditetapkan setelah memperhatikan masukan tertulis serta hasil koordinasi dengan berbagai instansi terkait,” pungkas dia. (DIN/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *