

Alih Kelola Rokan, Eks Wamen ESDM: Bakal Hasilkan Keuntungan Optimal
MIGAS August 11, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergi.com
Alih kelola Blok Rokan di Riau oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai anak usaha Pertamina (Persero) dari Chevron Pasific Indonesia (CPI) menuai banyak pujian.
Peralihan blok Rokan ini merupakan tindak lanjut dari keputusan pemerintah pada tanggal 6 Agustus 2018. Ketik itu penawaran Pertamina dinilai lebih baik untuk mengelola salah satu blok minyak yang memproduksi terbesar di Indonesia.
“Lapangan produksi Blok Rokan terhitung luas, sekitar 6.453 kilometer persegi. Ada dua lapangan utama yaitu lapangan Duri yang ditemukan pada Maret 1941 dan lapangan Minas ditemukan pada Desember 1944,” kata eks Wamen ESDM, Arcandra Tahar dalam akun resminya dikutip, Rabu (10/08/2021).
Dikatakannya, berbeda dengan kegiatan operasi sebelumnya, pengelolaan blok Rokan oleh Pertamina menggunakan sistem fiskal Gross Split. Dengan sistem ini seluruh biaya operasi menjadi tanggung jawab penuh dari Pertamina. Sebagai konsekuensinya, bagi hasil yang diterima oleh Pertamina menjadi lebih besar.
Karena harus membiayai operasi sendiri, kontraktor dengan sistem gross split dituntut untuk semakin efisien dan bertanggungjawab. Karena setiap biaya yang mereka keluarkan akan mengurangi potensi keuntungan yang diperoleh.
“Aturan dalam Gross Split memungkinkan kontraktor dapat menjalankan bisnisnya dengan baik karena risikonya terjaga. Sebagai contoh, ketika harga minyak turun, kontraktor bisa mendapat tambahan split dari gross revenue. Sebaliknya ketika harga minyak naik, negara yang akan mendapatkan bagi hasil lebih baik,” kata dia.
Kegiatan procurement juga menjadi lebih efisien karena tidak melewati birokrasi yang panjang. Teknologi terbaik dengan harga yang kompetitif akan menjadi pilihan bagi kontraktor karena semua biaya mereka yang menanggung. Dan yang lebih penting lagi, dalam sistem gross split negara tetap memegang kontrol penuh terhadap kegiatan operasi di blok migas. Termasuk penetapan bagi hasilnya.
Dikatakannya,dengan menggunakan perhitungan gross revenue sebagai dasar bagi hasil dengan kontraktor, negara bisa mendapatkan hasil yang optimal dan bisa menggunakan dana APBN untuk membiayai kegiatan ekonomi lainnya.
“Kita berharap pengelolaan blok Rokan bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat Indonesia,” pungas dia. (SA/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.