

Ada Perbaikan Data Manufaktur Amerika, Harga Minyak Terkatrol Naik
ENERGI September 2, 2020 Editor SitusEnergi 0

New York, situsenergy.com
Harga minyak dunia pada Selasa (1/9) atau Rabu dinihari WIB bergerak naik, menyusul dirilisnya data manufaktur Amerika Serikat (AS) yang mengalami perbaikan. Hal itu memunculkan secercah harapan adanya pemulihan ekonomi, yang kemudian berimbas pada peningkatan konsumsi bensin.
Kenaikan harga itu juga salah satunya terkatrol prediksi analis yang memperkirakan penurunan persediaan minyak mentah Amerika.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup naik 30 sen menjadi US$45,58 per barel, demikian dikutip dari laporan Reuters, Selasa (1/9) atau Rabu (2/9) pagi WIB.
Sementara itu, minyak berjangka West Texas Intermediate, patokan Amerika Serikat, menguat 15 sen menjadi US$42,76 per barel.
“Setiap orang memperkirakan penarikan, satu derajat atau lainnya, pada API petang ini (waktu Amerika),” kata Bob Yawger, Direktur Mizuho di New York. “Data manufaktur dan sentimen bullish seputar vaksin virus AstraZeneca menambah optimisme,” katanya.
Stok minyak mentah AS diperkirakan turun hampir 2 juta barel pekan lalu, menurut analis dalam jajak pendapat Reuters menjelang rilis data mingguan dari American Petroleum Institute, dan pemerintah. Persediaan bensin diperkirakan turun lebih dari 3 juta barel.
Aktivitas manufaktur Amerika melaju ke level tertinggi lebih dari satu setengah tahun pada Agustus di tengah lonjakan pesanan baru, tetapi data ketenagakerjaan terus tertinggal, mendukung pandangan bahwa pemulihan pasar tenaga kerja kehilangan momentum.
Institute for Supply Management (ISM) mengatakan, indeks aktivitas pabrik nasional meningkat menjadi 56,0 pada bulan lalu, dari 54,2 di Juli. Itu merupakan level tertinggi sejak Januari 2019 dan menandai pertumbuhan tiga bulan berturut-turut.
AstraZeneca memperluas perjanjian sebelumnya dengan Oxford Biomedica untuk memproduksi secara massal kandidat vaksin Covid-19 dari pabrikan obat Inggris tersebut, tampaknya akan meningkatkan pasokan sebelum kemungkinan persetujuan jalur cepat dari Amerika Serikat.
Data manufaktur China yang kuat juga mengangkat harga minyak, kata Manajer Halley, analis OANDA.
Indeks Pembelian Manajer (PMI) Manufaktur Caixin/Markit menunjukkan aktivitas pabrik China berkembang pada laju tercepat dalam hampir satu dekade pada bulan lalu, didukung peningkatan pertama dalam pesanan ekspor baru tahun ini.
Namun minyak, yang sering bergerak seiring dengan pasar ekuitas, tetap terkekang oleh kekhawatiran seputar permintaan.
Dalam jajak pendapat Reuters terhadap 43 analis dan ekonom, permintaan minyak global terlihat menyusut antara 8 juta hingga 10 juta barel per hari versus konsensus Juli, yakni 7,2 juta hingga 8,5 juta barel per hari. (SNU/rif)
No comments so far.
Be first to leave comment below.