Jakarta, situsenergy.com
Penyaluran bahan bakar minyak (BBM) melalu program BBM Satu Harga kepada masyarakat di wilayah terdepan, terluar dan terpencil merupakan manifestasi Pertamina.Pada saat ini Pertamina telah mengoperasi 58 lembaga penyalur BBM satu harga.
Hal itu dikemukanan Zibali Hisbul Masih, Projec Coordinator BBM Satu Harga Retail Fuel Marketing, pada acara Workshop BBM Satu Harga dengan tema Tantangan dan Progress Pembangunan Lembaga Penyalue Tahun 2018 di Jakarta, Selasa (30/10).
Zibali menjelaskan, tahun 2018 merupakan pembangunan tahap ke-2 BBM satu harga. Menurutnya, Pertamina ditugasi pemerintah mengoperasikan 67 lokasi BBM satu harga.Sekarang, dengan beroperasinya lembaga penyalur di 58 titik, Pertamina telah merealisasikan 87 persen dari target tersebut.
“Pada tahun 2018 ini yang ditargetkan Pertamina sudah mencapai 87 persen,” kata Zibali.
Menurutnya, Pertamina terus merealisasikan program bahan bakar minyak (BBM) atau disebut BBM satu harga di wilayah terdepan, terluar dan terpencil.
Ditambahkan, ke-58 titik tersebut tersebar di seluruh Indonesia, mencakupi wilayah Pertamina Marketing Operation Region I Aceh, Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), Riau, Wilayah Marketing Operation Region II Sumatera Selatan, Lampung 3 titik, Wilayah Marketing Operation Region V NTB dan NTT 10 titik.
Wilayah Marketing Operation Region VI Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan15 titik, Marketing Operation Region VII Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo dan Sulawesi Tenggara sembilan titik dan di wilayah Marketing Operation Region VIII Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat sebanyak 13 titik.
“Lembaga penyalur BBM yang telah beroperasi, 21 diantaranya sudah diresmikan pemerintah dalam hal ini BPH Migas dan ESDM, namun demikian lembaga penyalur yang belum diresmikan tetap beroperasi dan melayani masyarakat,” kata Zibali.
Dengan beroperasinya 57 titik BBM satu harga, total lokasi BBM satu harga yang telah direalisasikan Pertamina sampai hari ini, untuk tahap I dan II sebanyak 112 titik. Setelah 54 titik direalisasikan pada tahap I 2017.
Zibali menjelaskan, program BBM satu harga merupakan program pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Program BBM Satu hargH menjadi perhatian khusus pemerintah,dengan harapan agar masyarakat yang tinggal di wilayah 3T bisa merasakan harga BBM sesuai ketentuan Pemerintah dalam rangka pemerataan dan asas keadilan,” demikan Zibali.(mul)
Leave a comment