Jakarta, situsenergi.com
PT Pertamina (Persero) menegaskan komitmennya untuk mendukung pemerintah mencapai target ketahanan energi nasional. Langkah ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto serta arahan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kementerian ESDM.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menekankan pentingnya peningkatan produksi migas nasional agar Indonesia tidak bergantung pada impor. “Target kita pada 2029–2030 harus mencapai 900.000 sampai 1 juta barel per hari, agar impor bisa ditekan,” ujarnya dalam acara peringatan di Monas, Jakarta, Jumat (24/10).
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa Pertamina siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat ketahanan energi dan mempercepat transisi energi bersih. “Pertamina terus mendorong peningkatan lifting migas dan memperluas pengembangan energi baru terbarukan,” katanya.
Menurut Simon, Pertamina telah mengambil berbagai langkah konkret di bidang energi bersih. Beberapa di antaranya mencakup pengembangan energi panas bumi, biofuel, bioetanol, serta pemanfaatan minyak jelantah menjadi bahan baku Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Simon menambahkan, seluruh inisiatif tersebut menjadi bukti nyata peran Pertamina dalam mewujudkan kemandirian energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sesuai arah kebijakan pemerintah menuju Indonesia Emas 2045. (*)
Leave a comment