Jakarta, situsenergi.com
Produsen otomotif asal Tiongkok, Chery, siap menggelontorkan investasi senilai Rp5,25 triliun guna memperkuat ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV) yang meliputi pengembangan teknologi Full Hybrid, Plug-in Hybrid, dan Electric Vehicle.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, komitmen ini membuktikan keseriusan Chery dalam memperkuat industri otomotif nasional, terutama di segmen kendaraan rendah emisi. “Pemerintah akan terus mendorong percepatan realisasi investasi Chery di Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Selasa (14/10/2025).
Agus menambahkan, investasi tersebut telah dimulai sejak 2024 dan ditargetkan berlanjut hingga 2030. Dana itu akan digunakan untuk memperluas fasilitas produksi, baik melalui kemitraan lokal maupun pembangunan pabrik baru. Pemerintah juga meminta Chery menyerahkan rencana bisnis lima tahun ke depan agar strategi ekspor dan peningkatan kapasitas produksi berjalan efektif.
“Kami berharap Indonesia menjadi basis produksi dan ekspor kendaraan listrik Chery untuk kawasan ASEAN,” tegas Agus.
Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, penjualan Battery Electric Vehicle (BEV) di Indonesia naik pesat — dari 0,08 persen pada 2021 menjadi 10,22 persen dari total pasar mobil nasional per Agustus 2025. Saat ini, Chery menempati posisi keempat merek dengan penjualan BEV terbesar di Tanah Air.
Agus menilai perluasan lini produk Chery akan memberi lebih banyak pilihan bagi konsumen dalam negeri. Pemerintah pun membuka peluang kolaborasi lebih luas, termasuk dalam pengembangan teknologi, peningkatan SDM, dan pembangunan ekosistem kendaraan listrik nasional.

Selain pasar ASEAN, Agus berharap Indonesia juga dapat menjadi pusat ekspor Chery ke Australia, mengingat kekuatan merek Chery di pasar tersebut dan kesamaan platform produk yang dikembangkan. (DIN/GIT)
Leave a comment