Home ENERGI TERBARUKAN Kementerian ESDM: Capaian Bauran EBT per Pekan Kedua Desember Capai 13,93 Persen
ENERGI TERBARUKAN

Kementerian ESDM: Capaian Bauran EBT per Pekan Kedua Desember Capai 13,93 Persen

Share
Kementerian ESDM Capaian Bauran EBT per Pekan Kedua Desember Capai 13,93 Persen
Share

Jakarta, situsenergi.com

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa capaian bauran energi baru terbarukan (EBT) per pekan kedua Desember 2024 mencapai 13,93 persen, dan dibidik hingga 14,1 persen pada akhir tahun 2024.

Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi dalam Malam Apresiasi Kinerja Stakeholder EBTKE Tahun 2024, di Jakarta, Selasa (17/12).

“Peningkatan bauran dari energi baru terbarukan sebesar 13,93 persen pada minggu lalu. Mudah-mudahan nanti ada COD (commissioning operation date) di akhir-akhir dua minggu ini, sehingga bisa menambah persentase bauran tersebut,” ujarnya.

Adapun target bauran energi baru terbarukan pada tahun 2025, sebagaimana yang ditetapkan oleh Dewan Energi Nasional (DEN) adalah 23 persen.

Menurutnya, capaian bauran energi tersebut tidak menunjukkan perubahan sejak Kementerian ESDM menyampaikan laporan realisasi bauran energinya pada semester I-2024.

“Terkait target bauran energi sebesar 14,1 persen pada akhir Desember 2024, kita dapat mencapai hal itu dengan dua pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Ijen, Jawa Tengah dan Gunung Salak, Jawa Barat sebesar 50 megawatt (MW),” jelasnya.

“PLTP Salak Binari yang dikelola Star Energy akan segera beroperasi atau commissioning on date (COD) dengan kapasitas 15 MW. Sedangkan 35 MW lainnya berada di Ijen milik Medco Energi. 50 MW itu sudah (tinggal) COD,” lanjut dia.

Sebelumnya, Eniya mengatakan realisasi bauran EBT baru mencapai 13,93 persen hingga semester I tahun 2024. Sementara, target realisasi bauran EBT mencapai 19,5 persen hingga akhir 2024.

“Untuk mencapai target bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025, Eniya mengatakan dibutuhkan pembangunan listrik hijau hingga 8.224,1 megawatt (MW). Pembangunan listrik hijau tersebut membutuhkan investasi sebesar Rp 216 triliun,” tukasnya.

Lebih jauh Eniya mengungkapkan bahwa perlu komitmen investasi dan pembangunan infrastruktur demi mencapai target tersebut.

“Investasi salah satu yang terpenting yang belum tercapai, lalu komitmen untuk menjalankan investasi tersebut, juga infrastruktur yang saat ini kita dorong. Saat ini kita ingin adanya capaian yang lebih jelas lagi,” tutup Eniya.(Ert/SL)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Indonesia Siap Jadi Pemain Utama dalam Transisi Energi Global

Jakarta, situsenergi.com Indonesia menunjukkan keseriusannya menjadi pemain kunci dalam transisi energi global...

Elnusa Galakkan Konservasi Orangutan untuk Jaga Masa Depan Hutan

Jakarta, situsenergi.com Hutan tropis Kalimantan menyimpan kekayaan hayati yang luar biasa, termasuk...

Dharma Polimetal Resmikan PLTS 4.850 kWp, Tekan Emisi Ribuan Ton CO2!

Jakarta, Situsenergi.com Siapa sangka perusahaan komponen otomotif bisa jadi pionir energi bersih?...

Saham Melejit 30%! Investasi Pertamina NRE di Filipina Panen Untung Besar

Jakarta, Situsenergi.com Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) kembali mencetak kinerja...