


Jakarta, situsenergy.com
Lapangan Sidayu di Blok Pangkah, Jawa Timur, akan mulai beroperasi pada akhir 2019. Saat ini, PT Saka Energi Indonesia (PGN Saka) telah menyetujui fase pertama pengembangan lapangan Sidayu.
Menurut Direktur Utama PT Saka Energi Indonesia Tumbur Parlindungan, hal itu akan membuat pasokan minyak dan gas (migas) domestik bertambah. Ia menjelaskan, PGN Saka berinvestasi Rp 2,4 triliun untuk mengembangkan lapangan Sidayu dan West Pangkah. “Dua lapangan itu dapat meningkatkan hasil produksi di Pangkah PSC mencapai 12.500 bopd minyak dan 90 mmscfd gas,’’ ujar Tumbur, Senin (30/4).
Proyek tersebut akan memberikan kontribusi sekitar Rp 1,2 triliun kepada pemerintah.
Setelah program eksplorasi di Sidayu sukses pada 2017, plan of development (POD) Sidayu bakal membangun lebih dulu anjungan produksi tambahan dan beberapa sumur pengembangan.
POD sudah disetujui SKK Migas pada akhir 2017. Setelah Sidayu, Saka akan mengembangkan lapangan West Pangkah.
Saat ini, POD sudah didapatkan dan proses final investment decision (FID) masih berlangsung. Pada 2018, Saka melakukan eksplorasi di Pangkah PSC dan South Selulu PSC.
Selain itu, pihaknya melakukan pengujian dua prospek, yakni struktur Tambakboyo di Pangkah PSC dan struktur West SIS-A di South Sesulu PSC.
Lapangan Sidayu adalah pengembangan dengan kedalaman air dangkal (sekitar 15 meter).
Terdapat empat sumur produksi yang direncanakan. Lokasinya sekitar tujuh kilometer dari lapangan utama Pangkah.
Hasilnya bakal terhubung dengan fasilitas produksi yang ada melalui pipa bawah laut.
Pangkah PSC dan South Selulu PSC dioperasikan PGN Saka dengan 100 persen penyertaan kepemilikan. ’’Pengembangan ini mendukung kebutuhan negara untuk meningkatkan pasokan gas domestik,’’ kata Tumbur.(hel)
No comments so far.
Be first to leave comment below.