Logo SitusEnergi
RI Genjot Kendaraan Berbasis Baterai, Ini Kata Pengusaha RI Genjot Kendaraan Berbasis Baterai, Ini Kata Pengusaha
Jakarta, Situsenergi.com Target pemerintah untuk mendorong kendaraan listrik berbasis baterai perlahan terwujud. Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan optimistis pada tahun 2025 Indonesia akan mampu... RI Genjot Kendaraan Berbasis Baterai, Ini Kata Pengusaha

Jakarta, Situsenergi.com

Target pemerintah untuk mendorong kendaraan listrik berbasis baterai perlahan terwujud.

Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan optimistis pada tahun 2025 Indonesia akan mampu memproduksi baterai lithium, sehingga pada tahun 2027 atau 2028 Indonesia bisa menjadi ‘raja’ baterai terbesar ketiga di Dunia.

Menyikapi optimisme pemerintah itu Sekjen Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI), Meidy Katrin Lengkey menyebutkan masifnya hilirisasi nikel saat ini dikhawatirkan akan menggerus cadangan nikel RI sehingga pengelolaan smelter harus memastikan keberlangsungan.

“Dan memang saat ini over dan kita bilang untuk setop karena kita khawatir dengan sumber daya alam kita. Kalau semuanya kita undang, kami takut cadangan kita tidak cukup,” kata dia dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan secara live streaming dikutip Jumat (24/04/2023).

Menurut dia, saat ini berdasarkan data yang dihimpun oleh, perusahaan tambang nikel yang sudah melakukan produksi baik yang NPI maupun MHP atau bahan baku baterai sudah cukup besar.

“NPI sendiri di RI sudah 163 line dari 50 pabrik, bagaimana dengan untuk hidrometalurgi sudah ada 4 pabrik yang sudah produksi salah satunya untuk bahan baterai,” kata dia.

Kedepannya, kata dia, berharap untuk segera mempercepat hidrometalurgi yang menggunakan bahan baku bijih nikel kadar rendah.

BACA JUGA   PLN Percepat Pengembangan Hidrogen Hijau, Dukung Swasembada Energi Nasional
Binis Parasit Solar Campuran Minyak Sawit

“Kita kan menuju transisi energi bersih, yang harus kita siapkan adalah salah satunya jangan mengundang semuanya sementara kita tidak siap untuk bahan baku,” kata dia.

Yang kedua, kata dia, kalau bicara transisi energi, pertanyaannya apakah processingnya apakah sudah new energi atau belum baik dari hulu maupun hingga ke pengolahannya.(SA/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *