Home MIGAS Gejolak Global Hingga Harga Avtur, Jadi Bahasan Penting Di Industri Aviasi
MIGAS

Gejolak Global Hingga Harga Avtur, Jadi Bahasan Penting Di Industri Aviasi

Share
Gejolak Global Hingga Harga Avtur, Jadi Bahasan Penting Di Industri Aviasi
Share

Jakarta, situsenergi.com

Gejolak global yang terjadi saat ini menjadi ‘Momok’ menakutkan terhadap sejumlah industri di dalam negeri, diantaranya sektor penerbangan.

Kurs rupiah yang cenderung melemah terhadap USD hingga naiknya harga bahan bakar avtur untuk pesawat, menjadi tantangan berat bagi industri tersebut.

Hal ini disampaikan juga sejumlah pengelola bandara seperti PT Angkasa Pura II melalui forum internasional dalam G20 Forum Aviation Dialogue baru – baru ini.

G20 Forum Aviation Dialogue sendiri merupakan side event Presidensi Indonesia di KTT G20 yang membahas upaya pemulihan industri aviasi pascapandemi COVID-19, dengan turut mengundang para pelaku industri antara lain Presiden ICAO Mr. Salvatore Sciacchitano serta dihadiri juga oleh IATA, Airbus, The Boeing Company, Airport Council International (ACI), Aergo Capital dan berbagai perusahaan internasional, serta menteri transportasi dari berbagai negara ASEAN dan anggota G20.

President Director AP II Muhammad Awaluddin sektor penerbangan tengah menjalani periode pemulihan di tengah pandemi, namun industri harus selalu mewaspadai tantangan lain.

“Industri aviasi saat ini menghadapi beragam tantangan seperti kondisi geopolitik, meningkatnya harga bahan bakar, isu rantai pasok dan ketenagakerjaan seperti yang terjadi di Eropa,” kata dia dalam pernyataanya diterima, Kamis (27/10/2022).

“Di sisi lain, kita juga dihadapi tantangan untuk mengakomodir peningkatan permintaan penerbangan sejalan dengan negara-negara menghapus restriksi perjalanan,” jelas Muhammad Awaluddin.

Muhammad Awaluddin menuturkan bandara perlu meningkatkan kapabilitas dengan fokus pada tiga aspek, yakni: Agile Infrastructure; Smart Technology; dan Business Model.

Infrastuktur bandara yang dapat menghadapi setiap situasi apapun (Agile Infrastructure) sangat penting guna mendukung penyesuaian operasional secara cepat.

“Bandara harus mudah menjalankan skenario operasional yang berbeda-beda, baik ketika lalu lintas penerbangan tinggi atau saat sedang rendah,” ujar Muhammad Awaluddin.(SA/SL)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Pertamina Grand Prix of Indonesia Angkat Citra Lombok di Mata Dunia

Lombok, situsenergi.com Kesuksesan penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 kembali menjadi...

Dirut Pertamina Tinjau Paddock VR46 Racing Team di Ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025

Lombok, situsenergi.com Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri melakukan kunjungan...

Mahasiswa Berprestasi PGTC Pertamina Rasakan Pengalaman Berharga Menyaksikan MotoGP Mandalika

Lombok, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) memberikan kesempatan istimewa kepada para mahasiswa berprestasi...

Pertamina Grand Prix2025 Dongkrak Ekonomi Warga, Warung Lokal Kebanjiran Pembeli

Lombok, situsenergi.com Hadirnya Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 membawa berkah bagi...