

HPE Produk Tambang Periode Agustus 2022 Terpengaruh Penurunan Permintaan
MINERBA August 2, 2022 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengkonfirmasi bahwa hampir seluruh produk pertambangan yang dikenakan bea keluar (BK) pada periode Agustus 2022 terus menunjukkan tren penurunan harga. Penurunan harga ini dikarenakan menurunnya permintaan atas produk pertambangan tersebut di pasar dunia.
Akibat penurunan ini maka penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan BK untuk periode Agustus 2022 juga terjadi penyesuaian. Ketentuan HPE periode Agustus 2022 ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 45 Tahun 2022 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor Atas Produk Pertambangan Yang Dikenakan Bea Keluar, tanggal 28 Juli 2022.
Hampir seluruh produk pertambangan yang dikenakan bea keluar, yakni konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, konsentrat rutil, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) masih tetap menunjukkan penurunan harga seperti pada periode sebelumnya. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan permintaan atas produk pertambangan tersebut di pasar dunia. Sedangkan harga konsentrat ilmenit mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
“Untuk harga konsentrat mangan dan pellet konsentrat pasir besi sebagaimana biasanya tetap tidak mengalami perubahan,“ ungkap Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Veri Anggrijono di Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Satu-satunya produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada periode Agustus 2022 adalah konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45%) dengan harga rata-rata USD504,51/WE atau naik sebesar 0,77%.

Sedangkan produk pertambangan yang mengalami penurunan harga rata-rata pada periode Agustus 2022 adalah konsentrat tembaga (Cu ≥ 15%) dengan harga rata-rata sebesar USD3.035,33/WE atau turun sebesar 11,13%. Kemudian konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62% dan ≤ 1% TiO2) dengan harga rata-rata sebesar USD98,68/WE atau turun sebesar 17,14%.
Selanjutnya konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50% dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10%) dengan harga rata-rata sebesar USD50,43/WE atau turun sebesar 17,14%. Berikutnya konsentrat timbal (Pb ≥ 56%) dengan harga rata-rata sebesar USD809,27/WE atau turun sebesar 8,04%.
Untuk konsentrat seng (Zn ≥ 51%) dengan harga rata-rata sebesar USD950,81/WE atau turun sebesar 13,52%. Lalu konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56%) dengan harga rata-rata sebesar USD58,92/WE atau turun sebesar 17,14%. Berikutnya konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90%) dengan harga rata-rata USD1.622,03/WE atau turun sebesar 0,59%. Sedangkan bauksit yang telah dilakukan pencucian (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42%) dengan harga rata-rata sebesar USD32,57/WE atau turun sebesar 12,05%.
“Sementara untuk komoditas produk pertambangan konsentrat mangan (Mn ≥ 49%) dengan harga rata-rata USD227,05/WE dan pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54%) dengan harga rata-rata USD117,98/WE tetap tidak mengalami perubahan,” ucapnya.(DIN/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.