Logo SitusEnergi
Program B30 Tetap Lanjut, PASPI Apresiasi Komitmen Pemerintah Program B30 Tetap Lanjut, PASPI Apresiasi Komitmen Pemerintah
Jakarta, Situsenergi.com Di tengah lonjakan harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO), pemerintah memutuskan tetap melanjutkan program biodiesel. Keputusan ini dianggap tepat karena hilirisasi... Program B30 Tetap Lanjut, PASPI Apresiasi Komitmen Pemerintah

Jakarta, Situsenergi.com

Di tengah lonjakan harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO), pemerintah memutuskan tetap melanjutkan program biodiesel. Keputusan ini dianggap tepat karena hilirisasi industri kelapa sawit akan menguntungkan Indonesia secara jangka panjang.

Direktur Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institite (PASPI), Tungkot Sipayung mengatakan bahwa perang Rusia – Ukraina memang berdampak terhadap kenaikan harga komoditas di pasar global, termasuk CPO. Kondisi ini berimbas terhadap kenaikan harga minyak goreng di pasar Indonesia.

“Tetapi jangan karena masalah ini program biodiesel dikurangi, bahkan dihentikan. Saya kira keputusan Arifin Tasrif yang melanjutkan program B30 sudah tepat,” kata Tungkot di Jakarta, Senin (28/3/2022).

Indonesia adalah negara produsen minyak sawit terbesar di dunia. Jika Indonesia menghentikan program biodiesel dan mengalihkannya ke ekspor, maka harga CPO di pasar dunia akan turun. “Tetapi secara jangka panjang ini merugikan Indonesia,” jelas Tungkot.

Penting bagi Indonesia untuk tetap melanjutkan program biodiesel. Ini akan meningkatkan nilai tambah dari komoditas kelapa sawit bagi perekonomian Indonesia. “Program ini juga menjadi mandatori untuk menciptakan ketahanan energi bagi Indonesia yang berbasis energi baru terbarukan (EBT),” tutup Tungkot.

BACA JUGA   Keren! PDSI Tekan Emisi Ribuan Ton lewat Inovasi Rig Hybrid & Solar Panel

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan, pemerintah tidak akan berhenti pada program B30, melainkan akan terus meningkatkan pencampuran biodiesel pada solar dengan kadar lebih tinggi seperti B40 hingga B100.

“Kita tidak akan berhenti pada B30, sebagaimana kita telah berencana untuk meningkatkan pencampuran biodiesel lebih tinggi lagi dengan menerapkan bahan bakar hijau,” kata Arifin.

Menurutnya, bahan bakar berbasis sawit merupakan alternatif bahan bakar minyak fosil yang dapat diandalkan. Bahan bakar biodiesel ini diproduksi dari sumber energi terbarukan yang memberikan nilai tambah bagi industri perkebunan dalam negeri, memberikan kestabilan harga CPO, dan meningkatkan kesejahteraan para petani, serta menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan bahan bakar minyak fosil.

“Ini juga bisa mengurangi impor BBM dan menyelamatkan devisa dan neraca perdagangan negara kita, membuka lapangan pekerjaan, dan juga menjaga keamanan pasokan energi kita,” ujar Arifin. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *