Home MIGAS YLKI: Pertamina Tak Punya Opsi Lain Kecuali Naikkan Harga Pertamax
MIGAS

YLKI: Pertamina Tak Punya Opsi Lain Kecuali Naikkan Harga Pertamax

Share
Share

Jakarta, Situsenergi.com

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menilai, dengan harga minyak dunia yang terus melambung saat ini, maka Pertamina tak punya opsi lain kecuali menaikkan harga Pertamax.

“Rencana penyesuaian harga Pertamax memang tak bisa dihindari karena harga minyak dunia terus melambung, apalagi SPBU swasta juga sudah beberapa kali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM),” kata Ketua YLKI Tulus Abadi Tulus dalam keterangannya.di Jakarta, Jumat (11/2/2022).

“Kalau tidak disesuaikan, dikhawatirkan justru berdampak terhadap pelayanan kepada konsumen. Menurut saya tak ada pilihan lain kecuali menyesuaikan harga,” tambah Tulus.

Menurut dia, saat ini tingkat konsumsi Pertamax sudah semakin tinggi, yakni 20 persen dari total konsumsi gasolin, sehingga jika Pertamina terus bertahan dengan harga saat ini, tentu kerugian yang dialami BUMN itu semakin membengkak.

“Pertamax merupakan BBM yang bisa menjadi pilihan terbaik bagi konsumen karena memiliki kandungan oktan lebih tinggi dibandingkan jenis lain,” ujarnya.

Jadi, kata dia, sebetulnya konsumen diuntungkan kalau pakai Pertamax, karena kandungan energinya lebih tinggi sehingga jarak tempuh per liter juga lebih jauh.

“Misalnya kalau beli Pertamax, 1 liter bisa 12 kilometer, tetapi Pertalite hanya untuk 10 kilometer, dan Premium untuk 8 kilometer,” ucapnya.

Selain itu, tambahnya, dari sisi lingkungan, dengan tingkat oktan yang tinggi, tentu pembakaran lebih sempurna sehingga bisa mengurangi emisi gas buang.

“Dan, saya kira, kalau komit untuk global climate change tentu penggunaan BBM harus semakin baik, yaitu yang semakin baik untuk lingkungan,” ujar Tulus.

Menurut dia, kondisi riil saat ini, dengan harga minyak dunia yang terus melambung membuat Pertamina tak punya opsi lain, kecuali menaikkan harga Pertamax.

Harga minyak dunia jenis Brent misalnya sudah menyentuh level 91,46 dolar AS per barel yang merupakan tertinggi sejak 2014. Bahkan, SPBU swasta sudah beberapa kali menaikkan harga BBM dengan jenis RON 92, lebih tinggi Rp 4.000 per liter di atas Pertamax yang dijual sekitar Rp 9000/liter.

“Pertamina tidak mungkin menjual rugi produknya. Dan, saat ini, kerugian Pertamina dari Pertamax, yang saya dengar cukup tinggi. Dari sana, ya memang tak ada pilihan. Apalagi, menaikkan harga Pertamax merupakan aksi korporasi,” pungkasnya.(ERT/RIF)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Pertamina Grand Prix of Indonesia Angkat Citra Lombok di Mata Dunia

Lombok, situsenergi.com Kesuksesan penyelenggaraan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 kembali menjadi...

Dirut Pertamina Tinjau Paddock VR46 Racing Team di Ajang Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025

Lombok, situsenergi.com Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Simon Aloysius Mantiri melakukan kunjungan...

Mahasiswa Berprestasi PGTC Pertamina Rasakan Pengalaman Berharga Menyaksikan MotoGP Mandalika

Lombok, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) memberikan kesempatan istimewa kepada para mahasiswa berprestasi...

Pertamina Grand Prix2025 Dongkrak Ekonomi Warga, Warung Lokal Kebanjiran Pembeli

Lombok, situsenergi.com Hadirnya Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 membawa berkah bagi...