

MIND ID Targetkan Proyek Revamp Beroperasi Penuh 2022
ENERGI December 14, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergi.com\
Direktur Operasi dan Portfolio MIND ID Danny Praditya mengatakan, bahwa perusahaan telah menetapkan target penyelesaian proyek revamp fasilitas produksi billet aluminium dapat beroperasi penuh pada kuartal IV tahun 2022 dengan target pasar baik domestik maupun global.
Menurut Danny, PT Indonesia Alumunium Alloy (IAA) tidak hanya mengembangkan pada hilirisasi saja, tetapi juga industrialisasi aluminium di masa depan. Dalam produksinya, IAA akan menggunakan bahan baku scrap yang merupakan proses daur ulang dari barang-barang aluminium bekas.
“Konsumsi energi yang dibutuhkan dalam proses daur ulang aluminium hanya sebesar 5,0 persen dari aluminium primer (proses elektrolis). Hal ini menjadikan aluminium sebagai bahan yang ramah lingkungan karena dalam proses daur ulang sama dengan menghemat energi hingga 95 persen,” ujar Danny.
Lebih lanjut dia menuturkan, grup MIND ID sebagai pengelola komoditas mineral Indonesia terus mewujudkan mandat yang diberikan pemerintah, yakni mengelola sumber daya mineral strategis, hilirisasi, dan menjadi perusahaan kelas dunia dengan tetap memperhatikan aspek-aspek keberlanjutan melalui penggunaan energi terbarukan.
Sementara PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) bagian dari BUMN Holding Industri Pertambangan, MIND ID, berkomitmen mengembangkan klaster industri alumunium nasional melalui anak usahanya PT Indonesia Alumunium Alloy (IAA).
“Perusahaan akan memproduksi billet aluminium sekunder berkapasitas cetak 50.000 ton per tahun secara bertahap dan berbagai produk aluminium ekstrusi sebagai produk turunan,” ungkapnya.
Menurut dia, inisiatif peningkatan nilai tambah dari proses pengolahan aluminium ini berperan strategis untuk mengembangkan klaster industri aluminium di Indonesia.
“Peningkatan kapasitas sebesar 50.000 ton per tahun mendukung pemenuhan kebutuhan aluminium dan pengembangan klaster industri aluminium nasional,” kata Danny.
EInisiatif tersebut ditandai dengan groundbreaking revamping atau Engineering Procurement Contruction (EPC) pabrik peleburan billet aluminium sekunder di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, pada Rabu lalu.(Ert)
Punya Sejumlah Proyek Strategis Nasional, DPR: Antam Harus Didukung
Jakarta, Situsenergi.com
PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM) memiliki sejumlah proyek strategis nasional, di antaranya hilirisasi nikel melalui proyek pembangunan smelter feronikel di Halmahera Timur. Smelter feronikel Haltim line-1 yang dibangun Antam memiliki kapasitas sebesar 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi) per tahun.
Selain itu, menurut Wakil Ketua Komisi VI Martin Manurung, saat ini Antam sebagai anak usaha holding pertambangan BUMN atau Mining Indonesia Industry (MIND ID) berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Ketiganya membentuk holding Indonesia Battery untuk mengembangkan fasilitas produksi dan pengolahan baterai kendaraan listrik yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
“Karena proyek strategis nasional PT Antam sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan pembangunan negeri ini, maka sebagai Pimpinan Komisi VI DPR kami mendukung Antam dalam menyelesaikan proyek strategis nasional tersebut,” katanya
“Menurut saya Antam harus menyelesaikan proyek-proyek strategis nasional yang masih memiliki beberapa kendala. Dan, kami siap memberikan dukungan kepada Antam supaya progres dari proyek-proyek strategis nasional bisa lebih baik ke depan,” lanjutnya.
Martin mengatakan, dukungan tersebut sangat penting, mengingat kemajuan proyek-proyek strategis nasional Badan Usaha Milik Negara (BUMN) secara umum masih lambat. Hal itu setidaknya dapat dilihat dari masih lambatnya BUMN dalam melakukan investasi yang berdampak pada rendahnya profit bagi negara.
“Jadi menurut kami harus ada QPI (Quality Performance Indicators atau indikator kinerja kualitas) yang terkait dengan Return on Invested Capital ya. Jadi bukan hanya profitnya bisa dilaporkan tinggi, tapi sebenarnya masih kurang agresif melakukan investasi,” tukasnya.
“Padahal misalnya di proyek-proyek tersebut sudah membutuhkan progres yang lebih cepat, apalagi kalau ada proyek strategis nasional,” tambah politikus Partai Nasdem tersebut.
Lebih jauh, ia mengatakan bahwa Komisi VI DPR RI ingin melihat BUMN, termasuk Antam tidak sekedar mempertahankan besarnya keuntungan. Tapi juga mestinya keuntungan-keuntungan tersebut bisa dioptimalkan lagi. “Agar keuntungan lebih optimum, misalnya dengan menjadikan sebagian dari keuntungan itu sebagai invested capital,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Pimpinan Komisi VI lainnya Muhammad Haikal. Anggita Fraksi Partai Gerindra ini mendukung PT Antam dapat meningkatkan cadangan deposit yang menurutnya masih minim. Haikal juga berharap perusahaan pelat merah tersebut dapat menambah izin usaha pertambangan.
“Kita berharap PT Antam bisa meningkatkan cadangan baik itu melalui eksplorasi yang lebih masif ataupun juga dengan penambahan IUP,” katanya.
Haikal juga mengapresiasi kinerja yang dicatat PT Antam Tbk. Selain kinerja keuangan antara lain laba yang mencapai Rp 1,7 triliun, juga kinerja Antam terutama terkait proyek pabrik feronikel Antam di Halmahera Timur yang masih punya harapan menghasilkan laba besar. Sebab, proyek tersebut hampir rampung dan hanya tinggal kendala pasokan listrik saja.
“Hanya saja Antam harus benar-benar menjaga proyek tersebut. Sehingga proyek strategi nasional yang dipegangnya dapat maju dan sukses, tidak seperti yang dialami PT Kratakau Steel yang mengalami kerugian dan saat ini terancam ditutup,” pungkasnya.(ERT/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.