

Mantap, Minyak Sawit Diuji Coba Jadi Bahan Bakar Pesawat
ENERGI TERBARUKAN September 7, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergi.com
Sebagai bagian untuk mendorong penggunaan energi bersih (EBT) tim penguji pesawat dari PT Dirgantara Indonesia (Persero) melakukan ground run uji bahan bakar bioavtur J2.4
Pengujian bahan bakar Bioavtur J2,4 ini merupakan titik krusial dalam implementasi bioavtur pada pesawat militer maupun komersial/sipil di masa depan.
“Pertama-tama kami mengucapkan selamat dan apresiasi kepada Tim Katalis Institut Teknologi Bandung (ITB) bersama Pertamina yang telah berhasil memproduksi katalis yang dapat mendukung konversi Produk Minyak Sawit menjadi BBN. Selamat dan apresiasi kepada Kilang Pertamina Indonesia yang telah dapat memproduksi campuran bioavtur 2,4 % (J2,4) dan selamat dan apresiasi kami berikan kepada Tim Uji Terbang ITB yang telah berhasil melaksanaan pengujian J2,4 di mesin pesawat terbang, baik secara statis maupun pada uji terbang ini,” ujar Direktur Bio Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM Adriah Feby Misnah dalam pernyataannya, dikutip, Selasa (07/09/2021).
Dikatakannya, upaya implementasi Bioavtur ini akan berdampak positif dalam pencapaian kontribusi EBT, di mana dalam Kebijakan Energi Nasional telah ditetapkan target pemanfaatan energi baru terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025.
“Sesuai dengan komitmen Indonesia dalam COP ke 21 di Paris, Perancis, telah menargetkan penurunan emisi sebesar 29% pada tahun 2030, termasuk di dalamnya adalah kontribusi dari sektor energi dan transportasi,” lanjut Feby.
Feby menambahkan, pemanfaatan Bioavtur harus segera diaplikasikan terutama untuk penerbangan internasional yang telah mensyaratkan pemanfaatan bahan bakar nabati (biofuel) dalam dalam rangka penurunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK).
“Untuk itu, Ditjen EBTKE berkomitmen mendukung keberlanjutan pengujian Bioavtur serta pembahasan roadmap Bioavtur melalui fasilitasi dan koordinasi dengan Kementerian, Lembaga dan stakeholder terkait.” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Niaga, Teknologi dan Pengembangan PT Dirgantara Indonesia Gita Amperiawan mengatakan, pemakaian bahan bakar bioavtur J2.4 sebagai bahan bakar di pesawat CN 235 flying test ini adalah untuk melihat bagaimana penggunaan bioavtur sebagai bahan bakar. Test yang dilakukan sebanyak dua kali ground run, yaitu pukul 10 dan siang hari pada saat temperaturnya tetap untuk melihat performanya. Tes yang sama juga dilakukan pada bahan bakar avtur.
“Alhamdulillah selama kami bekerja beberapa kali ground run kemudian kita taxi, secara teknis inshaa Allah tidak ada masalah tadi saya sudah berbicara kepada Ibu Febby dan perwakilan dari Indonesia Military Airworthiness Authority (IMAA), mungkin dalam satu hingga dua hari ke depan special flight permit untuk kita terbang ke Cengkareng nanti diterbitkan oleh IMAA,” sambung Gita.(SA/RiF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.