Home Uncategorized Jelang Natal, Pertamina Bentuk Satgas BBM dan LPG
Uncategorized

Jelang Natal, Pertamina Bentuk Satgas BBM dan LPG

Share
Joko Pitoyo GM Pertamina MOR VII 16
Joko Pitoyo GM Pertamina MOR VII 16
Share

Jakarta, situsenergy.com

General Manager Pertamina MOR VII, Joko Pitoyo General Manager Pertamina MOR VII, Joko Pitoyo mengungkapkan, untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan BBM dan Elpiji di wilayah Sulawesi, PT Pertamina (Persero) MOR VII telah menyiapkan satuan tugas (Satgas).

Menurut Joko, Satgas yang akan bersiaga mulai 18 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018 itu ditugaskan untuk memastikan kebutuhan masyarakat atas kedua bahan bakar tersebut terpenuhi. “Jadi Satgas bertugas selama masa Natal dan Tahun Baru 2018 dan akan melakukan berbagai kesiapan,” kata Joko saat dihubungi wartawan via telepon, Sabtu (16/12).

Sementara menurut Manager Communication & CSR MOR VII M Roby Hervindo, selama masa Natal dan Tahun Baru 2018, penyaluran BBM tertinggi diprediksi akan terjadi pada tanggal 24 dan 31 Desember 2017. “Konsumsi Gasoline (Premium, Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo) tertinggi pada masa Natal diprediksikan terjadi pada tanggal 24 Desember 2017 dengan volume sebesar 8.382 KL atau naik sebesar 24% dibanding konsumsi normal,” ujarnya.

“Sedangkan konsumsi Gasoline tertinggi masa Tahun Baru 2018 diprediksikan terjadi pada tanggal 31 Desember 2017 dengan volume sebesar 8.746 KL atau naik sebesar 29% dibandingkan konsumsi normal,” tambah Roby.

Untuk konsumsi Gasoil (Solar/Bio, Dexlite,  Pertamina Dex dan Kerosene) tertinggi pada masa Natal juga diprediksi akan terjadi pada tanggal 24 Desember 2017 dengan volume sebesar 3.505 KL atau naik 44% dibandingkan konsumsi normal.

Sedangkan konsumsi Gasoline tertinggi masa Tahun Baru 2018 diprediksikan terjadi pada tgl 31 Desember 2017 dengan volume sebesar 2.816 KL atau naik sebesar 15% dibandingkan konsumsi normal.

“Secara keseluruhan, konsumsi Gasoline pada Natal dan Tahun baru 2018 diprediksikan mengalami kenaikan sebesar 3,7% atau sebesar 7.027 KL dibanding konsumsi normal. sedangkan Gasoil mengalami kenaikan 1,1% atau sebesar 2.467 KL,” papar Roby.

Ia menambahkan, jika dibanding tahun sebelumnya, Gasoline diprediksi akan mengalami kenaikan 3,5% dan Gasoil mengalami kenaikan 18,7%. “Kenaikan yang cukup signifikan pada gasoil disebabkan pada akhir tahun 2016 terjadi penurunan konsumsi signifikan akibat perlambatan ekonomi dan harga komoditas tambang serta minyak,” katanya.(adi)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

PHE Buktikan Jadi Motor Utama CCS/CCUS, Siap Gebuk Emisi Karbon 7,3GT

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Hulu Energi (PHE) tancap gas untuk jadi penggerak...

Bukan Kaleng-Kaleng! Pertamina & Pindad Ciptakan Teknologi Pipa Migas Ultrasonik 100% Lokal

Cilegon, situsenergi.com Indonesia mencatat sejarah baru. Pertamina (Persero) bersama PT Pindad resmi...

Alamak! Tiket Early Bird PLN Electric Run 2025 Ludes Sekejap, Target 7.500 Pelari, Emisi Karbon Dipangkas Puluhan Ribu Kg

Jakarta, situsenergi.com Antusiasme pecinta olahraga lari kembali membludak. PLN Electric Run 2025...

Tiket Pertamina Eco RunFest 2025 Resmi Dibuka! Siap-Siap Rebut Slot Mulai 21 Juli

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) akan membuka penjualan tiket Pertamina Eco RunFest...