Logo SitusEnergi
Oksigen Naik Tajam, PLN ULP Cibitung Catat Permintaan Setrum Oksigen Naik Tajam, PLN ULP Cibitung Catat Permintaan Setrum
Jakarta, Situsenergi.com PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Cibitung, Jawa Barat mencatat, bahwa sejak terjadinya ledakan Covid -19 beberapa waktu terakhir,... Oksigen Naik Tajam, PLN ULP Cibitung Catat Permintaan Setrum

Jakarta, Situsenergi.com

PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Unit Layanan Pelanggan (ULP) Cibitung, Jawa Barat mencatat, bahwa sejak terjadinya ledakan Covid -19 beberapa waktu terakhir, konsumsi listrik untuk sejumlah industri mengalami kenaikan.

Manager PLN ULP Cibitung, Catur Novianto P. mengatakan, kenaikan penjualan listrik tersebut terjadi untuk sejumlah industri diantaranya produsen oksigen PT Aneka Gas Industri, Tbk (Samator), produsen obat-obatan seperti Indofarma, makanan dan Rumah Sakit.

Menurut Catur, konsentrasi di masa PPKM Darurat saat ini adalah bagaimana menjaga keandalan untuk industri-industri tersebut, khususnya produsen oksigen yang saat ini sangat dibutuhkan pasien Covid -19.

“Kalau kami wajib benar-benar memperhatikan pasokan ke industri gas oksigen karena permintaan oksigen untuk medis sangat vital,” ujar Catur ketika berbincang secara daring, Jumat (09/07/2021).

Menurut Catur, khusus untuk produsen oksigen (Samator), penjualan listrik terjadi kenaikan sekitar 20 persen. Angka ini tercatat naik selama dua bulan terakhir atau terhitung semenjak kasus Covid-19 kembali meledak. “Selama 2 bulan terakhir (kebutuhan listrik) sejak peningkatan tajam covid -19,” kata Catur.

Sementara itu, meski sejumlah industri di wilayah Cibitung mengalami kenaikan, namun secara umum kebutuhan listrik selama periode tersebut masih terbilang menurun, terlebih dengan adanya PPKM Darurat dimana banyak terjadi pembatasan yang cukup ketat.

BACA JUGA   Energi Air Jadi Andalan, Gayo Lues Siap Jadi Contoh Swasembada Energi

Dikatakan Catur, selama PPKM Darurat, PLN ULP Cibitung mencatat ada dua dampak yang timbul yakni pelanggan industri dan bisnis selama PPKM mengalami penurunan karena ada yang off dan banyak yang WFH.

Kedua, pelanggan residensial secara umum mengalami peningkatan karena banyak warga yang work from home (WFH) dan lockdown sehingga lebih banyak di rumah dan masa musim kemarau banyak pemakaian AC.

Pelanggan residensial mengalami kenaikan sekitar 10% terutama di sejumlah perumahan seperti Cibitung hingga Kertamukti. “Akan tetapi secara keseluruhan pemakaian listrik mengalami penurunan karena pemakaian dominan berasal dari Industri,” terang Catur.(SA/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *