Jakarta, Situsenergi.com
Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, kemarin, Rabu (30/6/2021) secara resmi memilih Erika Retnowati sebagai Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) periode 2021-2025.
Erika adalah wanita pertama di Indonesia yang memegang jabatan sebagai Ketua BPH Migas. Tiga periode sebelumnya, Kepala BPH Migas selalu dipimpin laki-laki, yaitu Tubagus Haryono (dua periode, 2003-2011), Andy Noorsaman Sommeng (2011-2015) dan Fanshurullah Asa (2017-2021).
Sebenarnya, sosok Erika sendiri sudah tidak asing di sektor migas, meski keahliannya berada di bidang keuangan, namun ia sudah menduduki pekerjaan disektor migas sejak lama. Dia merupakan kepala Biro Keuangan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sejak 2015.
Sebelum di Kementerian ESDM, Erika berpengalaman sebagai seorang akuntan. Ia pernah menjadi akuntan Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Perekonomian, BPKP pada 2000-2015 serta akuntan di Deputi Pengawasan BUMN dan BUMD, BPKP tahun 1992-2001. Karir akuntannya bermula pada Deputi Pengawasan pada 1985-1988.
Wanita kelahiran Mataram 20 Juli 1963 tersebut menyelesaikan pendidikan S1 di STAN dan melanjutkan pendidikannya di Program Magister FISIP Universitas Indonesia, bidang Administrasi dan Kebijakan Perpajakan.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Fraksi PAN Eddy Soeparno, kemarin (30/6/2021) mengatakan, pihaknya membuat tonggak sejarah baru dengan menetapkan Erika sebagai wanita perta pemimpin BPH Migas.
“Kita membuat sejarah dengan memilih Kepala BPH Migas perempuan pertama,” paparnya.
Selain menunjuk Erika Retnowati sebagai Kepala BPH Migas, Komisi VII DPR RI juga menunjuk delapan anggota BPH Migas baru, antara lain:
1. Abdul Halim
2. Basuki Trikora Putra
3. Eman Salman Arief
4. Harya Adityawarman
5. Iwan Prasertya Adhi
6. Saleh Abdurrahman
7. Wahyudi Anas
8. Yapit Sapta Putra. (SNU/RIF)
Leave a comment