

Sentimen Positif Biden Dan Berita Stimulus AS, Lambungkan Harga Minyak Dunia
ENERGI January 21, 2021 Editor SitusEnergi 0

New York, Situsenergy.com
Minyak bergerak lebih tinggi, Rabu, di tengah ekspektasi pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden yang akan memberikan stimulus ekonomi. Stimulus tersebut dipercaya bakal mengangkat permintaan bahan bakar dan memberlakukan kebijakan yang memperketat pasokan minyak mentah.
Biden, yang dilantik pada Rabu, diprediksi segera mengambil langkah-langkah untuk mengekang industri minyak Amerika, termasuk pabrik untuk masuk kembali pada kesepakatan iklim Paris, membatalkan izin untuk pipa minyak mentah Keystone XL dan menghentikan pengeboran yang direncanakan di Arktik.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup menguat 18 sen menjadi USD56,08 per barel, demikian laporan Reuters, di New York, Rabu (20/1/2021) atau Kamis (21/1/2021) pagi WIB.
Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, meningkat 26 sen menjadi USD53,24 per barel.
Calon Menteri Keuangan AS Janet Yellen, Selasa, mendesak anggota parlemen untuk mengambil langkah besar terkait anggaran pengeluaran bantuan pandemi, yang mendorong harga minyak.
“Ada harapan baru tentang stimulus – hanya ada mood yang baik di pasar secara keseluruhan, perasaan bergerak maju dan permintaan akan meningkat,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, New York.
Secara global, pasokan mengetat dari rekor penurunan produksi tahun lalu oleh OPEC dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, membantu mengangkat harga dari posisi terendah dalam sejarah.
Bulan ini, Brent mencapai level tertinggi 11-bulan di USD57,42, dibantu Arab Saudi yang berjanji untuk melakukan pemotongan tambahan secara sukarela dan sebagian besar anggota OPEC Plus setuju untuk menjaga output tetap stabil pada Februari.
Tindakan yang diprediksi untuk mendorong pengurangan karbon, jika mereka membatasi pasokan, juga dapat meningkatkan harga.
“Saya pikir pemerintahan Biden pada hari pertama memperjelas bahwa ada sheriff baru di kota dan kita akan kembali ke kebijakan yang pro-energi hijau serta anti-bahan bakar fosil,” kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.
“Ini akan berarti harga yang lebih tinggi dan pasar mulai memperhitungkan kenyataan itu.”
Yang pertama dari dua laporan pasokan pekan ini akan dirilis pada Rabu dari American Petroleum Institute. Analis memperkirakan stok minyak mentah turun 300.000 barel dalam sepekan hingga 15 Januari. Data mingguan pemerintah akan dirilis pada Jumat, tertahan karena pelantikan presiden AS. (SNU/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.