Logo SitusEnergi
Permintaan Menyusut, Harga Minyak Anjlok Lebih Dari 2% Permintaan Menyusut, Harga Minyak Anjlok Lebih Dari 2%
New York, SitusEnergy.com Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot US$1,15, atau 2,5%, menjadi US$44,43 per barel, setelah mengali penguatan selama dua sesi,... Permintaan Menyusut, Harga Minyak Anjlok Lebih Dari 2%

New York, SitusEnergy.com

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup merosot US$1,15, atau 2,5%, menjadi US$44,43 per barel, setelah mengali penguatan selama dua sesi, demikian dikutip dari Reuters, Rabu (2/9) atau Kamis (3/9) pagi WIB.

Sementara itu, patokan Amerika, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, ditutup anjlok US$1,25, atau 2,9% menjadi US$41,51 per barel.

Anjloknya harga minyak lebih dari 2% itu membalikkan kenaikan awal setelah sebuah laporan menunjukkan permintaan bensin turun di Amerika pada pekan terakhir.

Harga minyak berubah negatif setelah data mingguan pemerintah menunjukkan permintaan bensin lebih rendah dari pekan sebelumnya, mendorong pedagang untuk mengabaikan data persediaan minyak mentah Amerika yang  bullish .

Persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun 9,4 juta barel pada pekan lalu menjadi 498,4 juta barel, jauh lebih curam ketimbang penyusutan 1,9 juta barel yang diprediksi analis dalam jajak pendapat  Reuters.  Data tersebut mencerminkan periode di mana Badai Laura menutup fasilitas produksi dan pengilangan.

Permintaan bensin dalam sepekan turun menjadi 8,78 juta barel per hari dari 9,16 juta barel per hari pada minggu sebelumnya, menurut laporan itu.

BACA JUGA   9 Sektor Industri Prioritas Kurangi Emisi, Simak Daftarnya!

Data yang lain juga memicu kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona melambat. Perusahaan swasta AS mempekerjakan lebih sedikit pekerja dari prediksi untuk bulan kedua berturut-turut pada Agustus, menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja melambat akibat pandemi Covid-19 terus berlanjut dan dukungan pemerintah bagi pekerja dan pemberi kerja mengering.

Minyak pulih kembali dari posisi terendah bersejarah yang dicapai pada April, ketika Brent merosot ke level terendah 21 tahun di bawah US$16 per barel, dan minyak mentah WTI mengakhiri satu sesi di wilayah negatif.

Rekor pemotongan pasokan oleh Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, mendukung harga.

Produsen mulai memasok minyak mentah ke pasar ketika sebagian permintaan pulih kembali, dan mulai Agustus, OPEC menaikkan produksi sekitar 1 juta barel per hari, menurut survei Reuters. (SNU/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *