Home ENERGI Wamen ESDM Bersyukur Repsol Komitmen Percepat Produksi Blok Sakakemang
ENERGI

Wamen ESDM Bersyukur Repsol Komitmen Percepat Produksi Blok Sakakemang

Share
Share

Jakarta, situsenergy.com

Produksi pertama minyak dan gas (first oil) dari Blok Saka Kemang di Sumatera Selatan ditargetkan dapat dilakukan dalam waktu kurang dalam 3 tahun ke depan. Hal ini menjadi komitmen Chief Executive Officer (CEO) Repsol Josu Jon Imaz dalam pertemuan dengan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di kantor pusat Repsol di Madrid, Spanyol (24/4/2019).

“Kami bersyukur dan gembira bahwa Repsol memiliki komitmen untuk mempercepat produksi migas di Sakakemang dari 5 tahun menjadi kurang dari tiga tahun. Pemerintah akan memberikan dukungan penuh agar upaya ini dapat terwujud,” jelas Arcandra Tahar melalui keterangan resmi dari Madrid, Spanyol.

Arcandra menambahkan, bentuk dukungan pemerintah diantaranya adalah proses persetujuan plan of development (POD) yang cepat dan juga dukungan administratif lain yang memungkinan target Repsol tercapai. Langkah ini dilakukan pemerintah untuk memastikan bahwa proses eksplorasi dan produksi migas di Indonesia, khususnya dari blok Saka Kemang berjalan cepat.

Dalam pertemuan dengan para Executive Repsol di Madrid juga dibahas mengenai kerjasama pengembangan teknologi enhanced oil recovery (EOR) di beberapa blok migas di Indonesia. Hadir dalam pertemuan ini Tomas Garcia Blanco, Executive Managing Director of Exploration and Production Repsol dan Hermono, Dubes RI untuk Spanyol, Sukandar, Wakil Kepala SKK Migas, Jaffee Suardin, Deputi Perencanaan SKK Migas dan Mustafid Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM.

“Kehadiran kami di Madrid merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk terus memperkuat hubungan dengan para investor migas global dan menarik lebih banyak investasi migas di Indonesia. Dengan berbagai teroboson regulasi dan pemangkasan ratusan aturan yang tidak produktif, kami optimis investasi migas akan terus meningkat,” ujar Arcandra.

Blok Sakakemang menjadi salah satu temuan migas terbesar di dunia selama periode 2018-2019. Dengan cadangan terbukti gas bumi mencapai sekitar 2 triliun kaki kubik (tcf), temuan Repsol ini juga menjadi yang terbesar di Indonesia selama 18 tahun terakhir.

Menurut Arcandra percepatan produksi gas di blok Sakakemang akan semakin memperkuat neraca gas di Indonesia. Apalagi secara geografis lokasi Sakakemang berdekatan dengan blok Corridor yang sudah matang infrastrukturnya. Sehingga dimungkinkan untuk optimalisasi infrastruktur yang sudah ada untuk mendukug produksi di Sakakemang.

“Pemerintah akan terus berupaya, melakukan inisatif-inisiatif yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi gas nasional. Sehingga kekhawatiran bahwa Indonesia akan impor gas bumi dalam beberapa tahun ke depan tidak terbukti,” tegas Arcandra Tahar. (Fyan)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

Angkutan Batu Bara KAI Tumbuh 4,3%, Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Jakarta, situsenergi.com PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mencatat peningkatan signifikan...

RMK Energy dan Medco Bersinergi Bangun Hauling Road, Distribusi Batubara Lebih Lancar

Jakarta, Situsenergi.com PT RMK Energy Tbk melalui anak usahanya, PT Royaltama Mulia...

Ratna Juwita Soroti Banyak PR di Kementerian ESDM, dari Kilang Minyak hingga Energi Hijau

Jakarta, situsenergi.com Anggota Komisi VII DPR RI, Ratna Juwita Sari, menilai kinerja...

Pertamina Raih Juara Pertama Badan Publik Terinovatif di Information Transparency Award 2025

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina (Persero) berhasil meraih Juara Pertama kategori Badan Publik...