

Waduh, Pakar ITS Bilang : Rencana Penerbitan Permen ESDM PLTS Atap Terburu-buru
ENERGI TERBARUKAN August 18, 2021 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Pakar Energi dan Guru Besar Institut Teknologi 10 November Surabaya,Mukhtasor mengatakan, kebijakan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap gedung atau rumah (rooftop photovoltaic power station) secara masif dinilai sangat bagus untuk menurunkan ketergantungan pada listrik berbahan bakar fosil.
Namun menurutnya, pemerintah atau negara harus siap menerima konsekwensi dari keputusan yang diambil terkait rencana Kementerian ESDM merevisi Peraturan Menteri terkait PLTS atap. Salah satu klausul yang kontroversial adalah kewajiban PLN untuk membeli 100 persen listrik dari PLTS atap dari sebelumnya 65 persen.
“Rencana penerbitan Permen ESDM soal PLTS atap terburu-buru. Harusnya pihak terkait memberikan masukan dalam penyusunan Permen terkait revisi PLTS Atap. Jika ada informasi yang tidak match, pihak independen dilibatkan. Apalagi ini demi kepentingan nasional dan berdampak tidak hanya bagi PLN, juga keuangan negara,” ujar Mukthtasor saat diskusi dengan media, Selasa sore.
Menurut dia, apa pun keputusan nanti dalam Permen ESDM terkait PLTS atap, keputusan itu diambil harus sudah memperhitungkan konsekuensi dan ada mitigasinya.
“Kalau ditetapkan 1:1 harus ada kompensasi kepada PLN. Berapa beban kompensasinya. Begitu juga kalau 1:0,65, berapa kompensasi yang diberikan,” ujar ya.
Artinya, lanjut Mukhtasor, APBN harus disiapkan untuk menanggung konsekuensi dari keputusan tersebut. Dana APBN harus disiapkan untuk kuota tertentu.
“PLTS atap kan marak untuk kota besar, khususnya Jakarta. Padahal, yang pas itu pengembangan PLTS yang digunakan untuk menggantikan pembangkit diesel yang kebanyakan dibangun/dipasang di daerah. Sebaiknya fokus ke PLTS bukan ke PLTS atap. Itu hanya menguntungkan orang kaya,” pungkasnya.(Ert/Rif)
No comments so far.
Be first to leave comment below.