Jakarta, Situsenergi.com
Direktur Armada dan Teknik PT Pelni (Persero) Robert MP Sinaga mengatakan, bahwa penggunaan bahan bakar minyak (BBM) merupakan hal yang penting dalam menggerakkan kegiatan operasional kapal.
Untuk itu, menurut Robert, pihaknya akan terus membangun komunikasi dengan BPH Migas demi meningkatkan layanan operasional, khususnya terkait pasokan bahan bakar kapal.
“Sebagai perusahaan transportasi, maka bahan bakar merupakan komponen biaya terbesar, sekaligus terpenting. Untuk itu kami akan berkomunikasi lebih intens dengan BPH Migas untuk menyamakan formula perhitungan kebutuhan BBM,” kata Robert dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (26/1/2022).
Menurut dia, BPH Migas merupakan mitra strategis yang turut mendukung keberlangsungan operasional melalui pemberian BBM subsidi untuk kapal penumpang, kapal perintis, serta kapal barang yang dioperasikan Pelni.
“Pada tahun 2021 kapal penumpang Pelni telah menggunakan 188.692 kiloliter dari kuota yang diberikan oleh BPH Migas sebesar 194.541 kiloliter,” ujarnya.
“Sedangkan itu untuk kapal perintis, konsumsi bahan bakar yang telah dipergunakan sebesar 81.356 kiloliter dari kuota yang diberikan sebesar 97.988 kiloliter,” lanjut dia.
Lebih jauh ia menambahkan, dalam mendukung konektivitas di Indonesia di tahun 2022 ini, BPH Migas telah mengalokasikan kuota BBM bersubsidi sebesar 179.120 kiloliter untuk operasional kapal penumpang dan 80.247 kiloliter secara nasional untuk kegiatan operasional kapal perintis, barang, dan ternak.
“Sebagai bagian dari pemerintah, kami berharap BPH Migas dapat memberikan jaminan pasokan kuota BBM, mengingat kapal Pelni nyaris seluruhnya menjalankan tugas negara dalam menyambungkan akses transportasi masyarakat kepulauan,” pungkasnya.(ERT/RIF
)
Leave a comment