


Jakarta, situsenergi.com
Lonjakan harga komoditas turut mendongkrak kinerja industri alat berat seiring dengan meningkatnya aktivitas sektor pertambangan hingga perkebunan.
Ketua II Himpunan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), Giri Kus Anggoro menyebutkan kenaikan harga batu bara mampu mengungkit demand kebutuhan alat berat yang diproyeksi bisa mencapai 10.000 unit di akhir tahun 2022 dari sebelumnya sekitar 6.800 di 2021.
“Mulai akhir 2021 itu yang keliatan naik di mining terutama di sini batubara,” kata dia dalam sebuah wawancara televisi di program Closing Bell, Selasa (31/05/2022).
Menurut dia sangat dipengaruhi oleh komoditas ekspor salah satu berbasis mining seperti batubara. Alhasil di tengah harga batubara yang terus meroket turut memberikan sumbangan terhadap kebutuhan alat berat.
“Terus terang demand melonjak sekali dibanding tahun – tahun sebelumnya,” kata dia.

Menurut dia, seiring permintaan alat berat di sektor tambang yang sangat tinggi, tahun ini ditargetkan dapat menyumbang produksi alat berat dimana pada tahun lalu saja produksi dicapai 6.700 – 6. 800 unit dan tahun ini bakal lebih tinggi lagi.
“Tahun ini berharap bisa produksi kapasitas maksimum sampai 10.000 unit,” kata dia.(SA/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.