Logo SitusEnergi
Tingkatkan Produktivitas, Gas Bumi Untuk Industri Petrokimia Perlu Digenjot Tingkatkan Produktivitas, Gas Bumi Untuk Industri Petrokimia Perlu Digenjot
Jakarta, Situsenergi.com Industri petrokimia nasional diharapkan bisa memaksimalkan sumber gas di dalam negeri untuk menggenjot produktivitasnya. Saat ini kebutuhan gas untuk bahan baku industri... Tingkatkan Produktivitas, Gas Bumi Untuk Industri Petrokimia Perlu Digenjot

Jakarta, Situsenergi.com

Industri petrokimia nasional diharapkan bisa memaksimalkan sumber gas di dalam negeri untuk menggenjot produktivitasnya. Saat ini kebutuhan gas untuk bahan baku industri petrokimia domestik dengan kapasitas 7,1 juta ton per tahun tersebut dapat mencapai kisaran 716 BBTUD. 

Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, mengungkapkan bahwa jumlah penggunaan gas untuk industri petrokimia ini masih terpaut jauh dari volume produksi secara nasional. Dengan kapasitas produksi petrokimia Indonesia yang saat ini sekitar 7,1 juta ton per tahun, sekitar 70 % kebutuhan petrokimia untuk domestik masih harus dipenuhi dari impor.

“Data menunjukkan, kontribusi industri petrokimia terhadap penerimaan pajak, serapan tenaga kerja, dan realisasi investasi tercatat sebagai salah satu yang terbaik,” kata Komaidi dalam keterangannya, Selasa (17/1/2023).

Dijelaskan bahwa kebutuhan gas untuk bahan baku dan sumber energi untuk industri petrokimia berpotensi meningkat signifikan. Hal ini akan terjadi manakala pemerintah menerapkan kebijakan substitusi terhadap sekitar 70 % kebutuhan petrokimia yang masih diimpor dengan produksi dalam negeri.

Diketahui industri petrokimia mencatatkan laba sebesar Rp7,30 triliun pada tahun 2021 atau meningkat signifikan setelah merugi sebesar Rp862 miliar pada tahun 2020. Realisasi investasi kumulatif industri petrokimia untuk tahun 2020-2021 juga tercatat sebagai yang terbesar yaitu sebesar Rp23,61 triliun. 

“Serapan tenaga kerja pada industri petrokimia juga tercatat sebagai salah satu yang terbesar yaitu sekitar 20.000 tenaga kerja,” ulasnya. (DIN/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *