

Tetap Operasi Saat PSBB, Pertamina Lokomotif Ekonomi Nasional
ENERGI May 8, 2020 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergy.com
Terjaganya operasional PT Pertamina (Persero) baik sektor hulu, kilang dan juga hilir saat penerapan PSBB dinilai positif oleh Anggota Komisi VII DPR Ridwan Hisjam.
Ia menilai langkah tersebut bisa menjaga gerakan perekonomian nasional. “Pertamina sebagai BUMN tetap menjadi lokomotif perekonomian nasional. Saya apresiasi, karena mereka tetap melakukan kegiatan operasional, baik di hulu dan hilir, sesuai protokol COVID-19,” kata Ridwan di Jakarta, Kamis (7/5).
Menurut dia, anjloknya harga minyak dunia sebenarnya sangat berdampak terhadap sektor hulu Pertamina. Harga crude oil sangat jatuh, namun sumur-sumur produksi harus tetap dipertahankan. “Bahkan bisa jadi biaya produksi lebih mahal dibandingkan penjualannya,” katanya.
Namun sebagai BUMN, kata Ridwan, Pertamina memang membawa misi pelayanan kepada masyarakat. Itu sebabnya, meski sisi hulu dalam keadaan merugi dan sisi hilir demand jatuh, tetapi Pertamina tetap berkomitmen menjalankannya. Distribusi dan penyediaan BBM dan LPG untuk seluruh masyarakat sampai saat ini pun berjalan dengan baik.
Ia menilai operasional Pertamina tersebut memiliki dampak besar terhadap perekonomian nasional. Karena dengan demikian, tetap membuat banyak pihak tetap berdiri, seperti para kontraktor KKKS dan stakeholder lain.
“Ya, dengan masih beroperasinya hulu sampai hilir Pertamina, ekonomi Indonesia tetap berjalan dan tidak terlalu mudah jatuh. Di sini ada multiplier effect, termasuk kepada perusahaan rekanan yang berarti jugat seluruh tenaga kerja di dalamnya,” lanjut Ridwan.
Lebih jauh ia mengatakan, dengan masih beroperasinya sektor hulu Pertamina, kilang dan hilir juga menahan terjadinya gelombang pemutusan hubungan kerja, yang tengah marak di tengah menurunnya aktivitas perekonomian.
“Berkurangnya risiko PHK ini sangat membantu Pemerintah dan juga perekonomian nasional. Karena jika ada PHK besar-besaran, maka sangat berdampak kepada masyarakat dan juga terhadap stabilitas sosial politik. Ini yang kita jaga agar jangan sampai Indonesia masuk ke dalam jurang krisis. Dan Pertamina ternyata sudah berperan penting membuat keseimbangan agar Indonesia tidak jatuh ke jurang krisis,” papar Ridwan.
Tidak hanya itu, kata dia, beberapa project strategis Pertamina juga masih tetap dijalankan dengan protokol covid-19, dan sangat membantu pemerintah dalam hal meningkatkan jumlah serapan tenaga kerja. “Hal ini tidak saja berpengaruh mengurangi tingkat pengangguran tapi sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat sebagai bagian dari faktor penting menggerakkan ekonomi nasional,” pungkasnya.
Pengamat ekonomi Universitas Batanghari Jambi, Pantun Bukit juga membenarkan peran besar Pertamina dalam menjaga gerak perekonomian nasional saat ini. Ia menyebut bahwa ‘keberanian’ Pertamina untuk tetap beroperasi, khususnya sektor hulu, memiliki peran sangat besar, meski harus menempuh risiko untuk merugi. “Termasuk saat Pertamina lebih memilih untuk membeli minyak dari KKKS ketimbang impor seluruhnya,” ucapnya.
Menurut dia, Pertamina sebenarnya bisa saja memilih opsi menutup hulu dan membeli saja semua minyak mentah dari luar agar untung banyak. “Tetapi Pertamina tidak memilih opsi itu. Sebab jika dilakukan, justru membuat banyak pekerja berbagai sektor ikut terdampak dan kehilangan pekerjaan,” kata Pantun.(Adi)
No comments so far.
Be first to leave comment below.