Logo SitusEnergi
Tekan Biaya Listrik, Krakatau Steel Bakal Bangun PLTS Terapung Tekan Biaya Listrik, Krakatau Steel Bakal Bangun PLTS Terapung
Jakarta, Situsenergi.com PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menyatakan dukungannya terhadap pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dalam proses bisnisnya. Hal ini sebagai... Tekan Biaya Listrik, Krakatau Steel Bakal Bangun PLTS Terapung

Jakarta, Situsenergi.com

PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) menyatakan dukungannya terhadap pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dalam proses bisnisnya. Hal ini sebagai upaya nyata perseroan untuk menyukseskan program nett zero emission (NZE) yang ditetapkan pemerintah.

Direktur Utama Krakatau Steel, Silmy Karim, mengatakan bentuk dukungan perseroan untuk mengurangi efek gas rumah kaca adalah dengan membangun pembangkit listrik tenaga Surya (PLTS) terapung di danau milik perusahaan. Rencana pembangunan PLTS ini nantinya akan diesekusi oleh PT Krakatau Tirta Industri (KTI) dengan nilai investasi sekitar USD15 juta.

Total kapasitas yang akan dibangun tersebut nantinya sekitar 60-80 Megawatt (MW). Namun untuk tahap pertama akan dilakukan pembangunan dengan kapasitas 15-20 MW. Ditargetkan proyek PLTS terapung ini bisa mulai beroperasi di akhir tahun 2022 sehingga bisa menekan biaya listrik hingga Rp7,8 miliar per tahun.

“Ini salah satu langkah agar kita bisa mulai antisipasi kemungkinan restriksi karbon. pertama ada fasilitas yang lebih environmental friendly, dan rencana menggunakan energi non-fossil,” kata Silmy dalam keterangannya, Rabu (24/11/2021).

Bahkan kedepan Krakatau Steel merencanakam penggunaan gas hidrogen dalam proses produksinya. Namun diakui untuk membangun fasilitas sumber energi non fosil ini butuh waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu pihaknya tidak terlalu merespon berlebihan terhadap upaya pengurangan penggunaan energi fosil dalam rantai bisnisnya.

“Ini tidak bisa serta merta dalam waktu setahun dua tahun jadi kita jangan responsif berlebihan. Soal aturan main sah – sah saja atau boleh – boleh saja, tapi kan ada jangka waktunya. Kita itu juga mengantisipasi dan jangan lupa Krakatau Steel masih punya electrical furnance, yang dari sisi penghasil karbon itu rendah,” pungkas dia. (DIN/RIF)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *