Jakarta, situsenergy.com
Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Andy Noorsaman Sommeng memastikan bahwa tarif tenaga listrik tidak akan naik hingga 2019 mendatang. Agar tidak mengalami kerugian, PLN diminta melakukan sejumlah penghematgan, salah satunya adalah menghemat biaya perawatan.
“Misalnya penggunaan spare parts yang berkualitas dan memenuhi standar,” ujar Andy di Jakarta, Rabu (7 Maret 2018).
Andy mengungkapkan, sekitar 7,8 persen dari Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik digunakan untuk pemeliharaan, dia pun meminta pihak PLN untuk menerapkan manajemen pemeliharaan yang baik.
Selain dari sisi pemeliharaan, PLN kata Andy juga diminta untuk melakukan efisiensi di jaringan distribusi dan transmisi ketenagalistrikan. Penggunaan teknologi yang tepat untuk dua hal tersebut juga harus diperhatikan.
“PLN perlu melakukan proses tender secara kompetitif dan transparan dan jangan dilupakan harus memilih teknologi yang efisien dan memenuhi standar,” tuturnya.
Andy menambahkan, sekitar 64,5 persen dari BPP listrik digunakan untuk biaya bahan bakar, kemudian pelumas sekitar 37,5 persen dan biaya pembelian listrik dan sewa sebesar 27,0 persen. PLN juga diminta untuk bisa melakukan manajemen yang lebih baik lagi agar BPP listrik bisa lebih efisien.
Sebelumnya, Menteri Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan menyiapkan kompensasi kepada PT. PLN agar keuangannya tidak terganggu dengan keputusan menahan kenaikan tariff listrik hingga 2019 tersebut.
“Salah satunya memberikan harga batu bara khusus bagi kelistrikan nasional. Akan diatur harga batu bara kelistrikan yang dapat mempertahankan tarif listrik,” kata Jonan seperti dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Selasa (6 Maret 2018). (SNU)
No comments so far.
Be first to leave comment below.