Logo SitusEnergi
Target Lifting Migas PHE Tahun Depan 181.510 BOEPD Target Lifting Migas PHE Tahun Depan 181.510 BOEPD
Jakarta, Situsenergy.com PT Pertamina Hulu Energi (PHE), menargetkan produksi siap jual (lifting) migas sebesar 181.510 barel setara minyak per hari (BOEPD). Target ini naik... Target Lifting Migas PHE Tahun Depan 181.510 BOEPD

Jakarta, Situsenergy.com

PT Pertamina Hulu Energi (PHE), menargetkan produksi siap jual (lifting) migas sebesar 181.510 barel setara minyak per hari (BOEPD). Target ini naik dibandingkan target dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2019 sebesar 175.674 BOEPD.

Target lifting migas anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu minyak dan gas di tahun 2020 ini mencakup lifting minyak sebesar 83.100 barel minyak per hari (BOPD) dan penjualan gas sebesar 570,11 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Sementara pada RKAP 2019, lifting minyak sebesar 76.971 BOPD dan gas 572 MMSCFD. Tercatat hingga akhir Oktober 2019, PHE mencatat lifting migas sebesar 178.208 BOEPD. Lifting migas terdiri dari lifting minyak 77.179 BOPD dan penjualan gas sebesar 585 MMSCFD.

“Proyeksi hingga akhir tahun, lifting migas mencapai 178.052 BOEPD atau 101 persen dari target pada RKAP 2019. Lifting minyak 100 persen dari target dan gas 102% dari target,” ujar Meidawati, Direktur Utama PHE di Jakarta, Jumat (13/12).

Dikatakan Meidawati bahwa PHE Offshore North West Java (ONWJ) masih menjadi kontributor terbesar lifting minyak PHE, yakni sebesar 25.788 BOPD. Selain itu, PHE Offshore Southeast Sumatra (OSES) juga berkontribusi besar yakni mencapai 25.331 BOPD. Sementara lifting ONWJ dan OSES tersebut merupakan bagian PHE yang memiliki hak partisipasi (Participating Interest/PI) sebesar 90 persen.

BACA JUGA   Swasembada Energi atau Reshuffle! Pesan Tegas Prabowo di Forum Internasional

Kontributor lainnya adalah PHE CPP (BOB) 4.763 BOPD, PHE Tomori Sulawesi sebesar 3.729 BOPD, PHE Jambi Merang sebesar 3.599 BOPD dan PHE West Madura Offshore dengan raihan lifting 3.116 BOPD. Untuk lifting gas, kontributor terbesar adalah PHE Tomori Sulawesi sebesar 146,8 MMSCFD. PHE tercatat menguasai 50 persen PHE di Blok Tomori. Kemudian PHE Tomori Sulawesi, PHE WMO mencatat lifting gas sebesar 94,5 MMSCFD, PHE ONWJ sebesar 73 MMSCFD, dan PHE Jambi Merang 68,3 MMSCFD.

Hingga Oktober 2019, PHE juga telah melakukan pengeboran dua sumur eksplorasi, 35 sumur pengembangan dan 39 sumur work over. Untuk seismik 2D mencapai 4.291 km dan seismik 3D 95 km2. Total biaya investasi yang telah dikeluarkan hingga Oktober 2019 mencapai USD216 juta. Hingga akhir 2019, biaya investasi yang terserap diestimasi mencapai USD328 juta.

“Saat ini PHE kita masih melakukan beberapa kegiatan pengeboran, hingga akhir tahun ini kami berupaya melakukan pengeboran total 5 sumur eksplorasi dan 43 sumur pengembangan,” pungkas Meidawati. (DIN/rif)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *