

Target Besar! Indonesia Dibidik Jadi Pusat Energi Hijau ASEAN
MIGAS August 9, 2025 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, situsenergi.com
PT Pertamina (Persero) memanfaatkan momentum Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) 2025 untuk menegaskan langkah besar di sektor energi baru dan terbarukan (EBT). Perusahaan energi pelat merah ini menargetkan transformasi teknologi berbasis keberlanjutan sebagai motor transisi energi nasional.
Wakil Direktur Utama Pertamina Oki Muraza menegaskan, bisnis hidrokarbon kini bukan satu-satunya andalan. Pertamina mengembangkan bioetanol dari bahan baku lokal seperti molase, batang sorgum, dan nira aren. Produk ini akan menjadi bahan bakar campuran (blending) untuk gasolin, mengurangi ketergantungan pada BBM fosil.
Selain itu, Pertamina mendorong pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF) dari minyak goreng bekas (used cooking oil / UCO). Perusahaan tengah membangun ekosistem nasional untuk pengumpulan UCO dengan target menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi SAF di ASEAN.
“Kami ingin Indonesia menjadi hub SAF regional,” tegas Oki di forum Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri (KSTI) 2025 di Bandung, 8 Agustus.
Partisipasi Pertamina di KSTI 2025 juga membuka peluang kolaborasi dengan universitas, lembaga riset, dan BRIN. Kolaborasi ini mencakup peningkatan produksi di hulu, efisiensi di hilir, pengembangan BBM ramah lingkungan, hingga mendorong bauran EBT di Indonesia.
Oki menilai, inovasi teknologi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan strategis untuk menjaga ketahanan energi. Seluruh program ini mendukung target Net Zero Emission 2060 dan sejalan dengan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) serta capaian Sustainable Development Goals (SDGs).

Dengan strategi bioetanol, SAF, dan EBT, Pertamina tak hanya membidik pasar domestik, tapi juga pangsa regional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia di peta energi hijau dunia. (*)
No comments so far.
Be first to leave comment below.