Home ENERGI Tambah Modal Usaha, Merdeka Cooper Gold Tbk Segera Terbitkan Saham Baru
ENERGI

Tambah Modal Usaha, Merdeka Cooper Gold Tbk Segera Terbitkan Saham Baru

Share
Share

Jakarta, SitusEnergi.com

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Merdeka Cooper Gold Tbk (MDKA) memutuskan untuk menyetujui usulan  pihak manajemen mengenai penambahan modal melalui penerbitan saham baru (rights issue) dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

Wakil Direktur Utama sekaligus CEO MDKA, Colin Francis Moorhead menyampaikan, melalui skema HMETD, MDKA akan menerbitkan sebanyak – banyaknya 933,33 juta lembar saham baru dengan nilai nominal Rp100 per saham.

“Kami telah menetapkan harga pelaksanaan HMETD sebesar Rp2.250 dengan target dana yang diraih sebanyak-banyaknya USD150 juta. Hasil HMETD akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi bisnis perusahaan di masa depan,” ujar Colin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/5).

MDKA, kata dia, berencana meningkatkan kapasitas produksi dari rata-rata 4 juta ton menjadi 6 juta ton per tahun setelah proyek pengembangan oksida (OXP) rampung yang ditarget pada akhir 2018.

Selain itu, lanjut Colin, RUPSLB juga menyepakati rencana mengubah kegiatan usaha dengan memperluas cakupan usaha MDKA dibidang perencanaan dan pelaksanaan di bidang jasa pertambangan serta bidang kegiatan pengolahan data.

“Kami percaya bahwa penguatan bisnis MDKA akan memberikan nilai tambah bagi para stakeholdersnya, termasuk berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial serta keberlanjutan hidup dan keseimbangan ekologi di wilayah kerja kami. Kami berharap Perusahaan tidak hanya bermanfaat bagi dirinya, namun juga bagi masyarakat,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui bersama, sepanjang 2017 harga emas dunia menguat dipengaruhi nilai dolar AS yang terkait erat dengan kondisi geopolitik serta kebijakan moneter bank sentral di seluruh dunia. Pada kuartal I 2018 kenaikan harga emas terus berlanjut sejalan dengan pelemahan nilai dolar AS secara global terhadap mata uang dunia lainnya sebesar 9,3 persen.

Para analis logam mulia memperkirakan tren kenaikan permintaan ini akan terus berlanjut hingga beberapa tahun ke depan, didorong kenaikan permintaan dari sektor perhiasan, serta berkembangnya tren e-commerce secara global yang sangat bergantung pada penerapan dan pengembangan teknologi. Pasokan emas juga dinilai akan menurun seiring kebijakan lingkungan yang baru diterapkan di China. Adapun China merupakan produsen emas dunia dengan produksi sebanyak 13,9 persen dari total produksi dunia di tahun 2017. (SNU)

Share

Leave a comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Articles

JDS Sukses Lahirkan SDM Unggul Di Sektor Migas, Pertamina Beri Apresiasi

Jakarta, situsenergi.com Jakarta Drilling Society (JDS) sebagai organisasi non-profit ini terus memfasilitasi...

PDSI Genjot Daya Saing dengan Transformasi Knowledge Management yang Lebih Agresif

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) terus tancap gas memperkuat...

SubGyro PDSI Bikin Kejutan, Inovasi Keamanan Rig Sabat Gold Award di Taipei

Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) kembali jadi sorotan setelah...

Medco Power Resmi Operasikan Pembangkit Listrik Rendah Emisi di Batam

Jakarta, situsenergi.com Langkah nyata menuju energi bersih terus dilakukan PT Medco Energi...