Logo SitusEnergi
Tak Kunjung Direalisasikan, Industri Keramik Desak Pemerintah Segera Turunkan Harga Gas Tak Kunjung Direalisasikan, Industri Keramik Desak Pemerintah Segera Turunkan Harga Gas
Jakarta, situsenenrgy.com Pelaku usaha di sektor keramik meminta pemerintah merealisasikan janji manisnya terkait dengan program penurunan harga gas untuk industri. Pasalnya hingga saat ini... Tak Kunjung Direalisasikan, Industri Keramik Desak Pemerintah Segera Turunkan Harga Gas

Jakarta, situsenenrgy.com

Pelaku usaha di sektor keramik meminta pemerintah merealisasikan janji manisnya terkait dengan program penurunan harga gas untuk industri. Pasalnya hingga saat ini harga gas industri masih mahal. Padahal janji pemerintah di tahun 2016 lalu bertekad akan membuat patokan harga gas industri hanya USD5 – USD6 per MMBTU.

Presiden Direktur PT Puri Kemenangan Jaya (Centro Keramik), Jusmery Chandra, menyatakan komponen gas menjadi salah satu yang tertinggi dari total pengeluaran cost produksi yaitu 30 – 40 persen. Sementara di saat yang sama persaingan di industri kian ketat karena banjirnya produk impor keramik dari China. Hal ini juga diperparah oleh tingkat utilisasi industri keramik dalam negeri yang melemah.

“Saat ini kebanyakan pabrik hanya mencapai utilisasi 40-60 persen, itu sangat berat. Dengan utilisasi pabrik hanya 60 persen berarti pabrik itu sudah merugi. Dengan kondisi ini hampir tidak mungkin industri akan tumbuh, malah semakin redup,” kata Yusmeri di Jakarta, Kamis (3/1).

Yusmeri menambahkan daya saing produk keramik nasional tahun depan diperkirakan akan masih cukup berat. Selain karena belum adanya kepastian penurunan harga gas, juga karena adanya tahun politik. Dia meminta agar program penurunan harga gas industri benar-benar direalisasikan sebelum pemilu dilaksanakan.

BACA JUGA   PGE Gandeng Zorlu Enerji Turki untuk Kembangkan Proyek Panas Bumi Internasional

“Kondisi Pemilu dan Pilpres sangat berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan  industri keramik dalam negeri. Maka itu, saya berharap kondisinya akan kondusif, aman dan lancar,” terang Jusmery. (DIN)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *