Jakarta, Situsenergy.com
Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan, mengapresiasi PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang berhasil menyumbat kebocoran gas dan minyak dari sumur YYA-1. Dengan keberhasilan tersebut diharapkan tidak ada lagi tumpahan minyak di pantai Karawang yang dapat mencemari lingkungan dan mematikan flora fauna laut yang berada di sekitaranya.
Meski telah berhasil menyumbatnya, Mamit menyebut masih ada PR besar yang harus dilakukan Pertamina. Salah satunya adalah mengatasi dampak negatif yang selama ini ditimbulkan dari tumpahan minyak tersebut. Pasalnya akibat tumpahan minyak tersebut, masyarakat di pesisir yang berprofesi sebagai nelayan yang mulai mengalami banyak masalah.
“Nah, ketika ini selesai pemasukan mereka sudah tidak ada. Mau melaut mungkin sudah tidak terlalu semangat mengingat musim atau mereka berpikir ikan sudah berkurang karena tercemar sehingga susah untuk mendapatkan hasil. Kemungkinan terjadinya tuntutan kembali lagi,” kata Mamit di Jakarta, Kamis (26/9).
Mamit meminta agar Pertamina juga turut menyelesaikan semua permasalahan di masyarakat yang terdampak agar tidak ada friksi-friksi yang nantinya dapat menganggu proses bisnis Pertamina. Pertamina juga harus dapat memastikan agar proses investigasi atas musibah tersebut tetap berlanjut agar bisa diketahui secara pasti apa penyebabnya. Bahkan jika nantinya terbukti ada kelalaian harus ada punishment bagi oknum Pertamina agar bisa menjadi proses lesson and learn bagi semua pihak.
“Saya mengapresiasi kerja keras yang dilakukan oleh Pertamina selama 3 bulan terakhir sehingga oil spill ini bisa teratasi. Atas kejadian ini saya harapkan Pertamina bisa mengambil pelajaran agar kejadian ini tidak terulang lagi. Efisiensi yang dilakukan dalam proses pengeboran jangan sampai mengesampingkan faktor keselamatan sehingga bisa merugikan Pertamina sendiri,” pungkas Mamit. (DIN)
Leave a comment