


Jakarta, Situsenergi.com
Lonjakan arus mudik lebaran 2022 benar – benar terjadi, fakta ini terlihat dari pantauan arus mudik di sejumlah titik seperti jalan tol, jalan nasional hingga penyebrangan.
Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas) sendiri menyebut untuk memenuhi arus mudik 2022, kondisi pasokan dan kebutuhan BBM periode Ramadan – Idul Fitri tahun 2022 dalam kondisi aman.
Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman menjelaskan telah berkoordinasi dengan POLRI untuk pengamanan stok termasuk Jasa Marga dalam pelayanan jalan TOL serta Pertamina berupa SPBU siaga dan badan usaha yang lain.
“Prediksi kebutuhan BBM meningkat signifikan terutama jenis bensin, sedangkan kondisi stok BBM nasional maupun di regional (MOR Pertamina) secara umum dalam kondisi aman, antara lain ketahanan stok pertalite sekitar 17 hari, pertamax 33 hari dan minyak solar 19 hari,” kata dia dalam sebuah diskusi, dikutip Minggu (01/05/2022).
Di sisi lain, meski ketersediaan BBM hingga saat ini dalam kondisi aman, dari sisi tujuan mudik harus menjadi perhatian mengingat jumlah pemudik yang begitu tinggi bakal ‘menyerbu’ tempat – tempat wisata di tujuan daerah mudik.
“Setelah arus mudik, akan terjadi penumpukan aktivitas masyarakat di jalur tempat wisata jadi perlu diantisipasi bottleneck di jalur keluar dan penyempitan jalan,” kata Anggota DEN, Eri Purnomohadi dalam sebuah diskusi.

Tidak itu saja, Eri juga mengatakan kemungkinan besar akan terjadi migrasi BBM ke Pertalite karena harganya paling murah.
“Supply di depot sudah cukup. Kendalanya adalah distribusi karena kendaraan truknya berpotensi mengalami hambatan pengiriman. Oleh karena itu, sebelum SPBU melakukan pembelian, lebih baik sudah di-stok dulu, khususnya SPBU di jalur-jalur mudik contohnya Nagrek, Pantura, Rancaekek, pintu keluar tol ujarnya memberikan masukan,” kata dia.(SA/RIF)
No comments so far.
Be first to leave comment below.