Logo SitusEnergi
Status Chevron Pada Proyek IDD Segera Ditentukan SKK Migas Status Chevron Pada Proyek IDD Segera Ditentukan SKK Migas
Jakarta, situsenergy.com Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyatakan saat ini pihaknya tengah melakukan finalisasi terkait dengan pembahasan perpanjangan kontrak... Status Chevron Pada Proyek IDD Segera Ditentukan SKK Migas

Jakarta, situsenergy.com

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyatakan saat ini pihaknya tengah melakukan finalisasi terkait dengan pembahasan perpanjangan kontrak proyek migas Indonesia laut dalam atau Indonesian Deepwater Development (IDD) terhadap PT Chevron Pacific Indonesia. SKK Migas bersama Chevron juga membahas soal rencana pengembangan (Plan of Development/PoD) proyek IDD tahap kedua.

“Ya iya yang dibahas pasti itu (kontrak IDD). Ini sudah masuk final (pembahasan) persetujuan PoD,” kata Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto di Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (3/1).

Untuk tahap kedua yang dikembangkan adalah lapangan gas Gendalo dan Gehem. Selama ini kelanjutan proyek terkesan maju mundur, terkendala di biaya proyek. Mantan Dirut PT Pertamina (Persero) ini menambahkan bahwa lapangan Gendalo merupakan bagian dari blok Ganal, sebagian lapangan Gehem juga termasuk Ganal. Sementara sebagian besar lapangan Gehem berada di blok Rapak. Kedua blok tersebut akan habis masa kontraknya pada 2027-2028.

Studi dan konsep kelayakan pekerjaan keteknikan dan desain, atau pre-Front End Engineering and Design, atas proyek IDD telah dimulai pada Desember 2017. Pada Juni 2018 bahkan sempat ada pengajuan proposal IDD beberapa kali dalam 24 jam dengan jumlah esmtimasi biaya proyek yang berubah-berubah. Perubahan angka biaya proyek terjadi dalam jumlah yang sangat signifikan, jauh berbeda dengan kesepakatan yang dicapai antara pemerintah dan Chevron.

BACA JUGA   Bahlil Lantik Dua Jenderal Penegak Hukum ESDM, Siap Basmi Pelanggaran Tambang!

PoD IDD tahap kedua sebenarnya sudah sempat disetujui pemerintah pada 2008.  Namun seiring perjalanan waktu pada 2013 setelah tahap front end engineering design (FEED), biaya yang dibutuhkan proyek tersebut meningkat menjadi sekitar USD12,8 miliar. “Mulai melonjaknya harga minyak menjadi alasan Chevron melakukan revisi PoD tersebut,” ulasnya.  (DIN)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *