Logo SitusEnergi
SPPBE Kek Sorong Jadi Solusi Ketersediaan Elpiji di Papua Barat SPPBE Kek Sorong Jadi Solusi Ketersediaan Elpiji di Papua Barat
Jakarta, situsenergi.com PT Pertamina Patra Niaga, pemerintah Kabupaten Sorong dan perusahaan daerah PT Malamoi Olom Wobok melakukan kolaborasi dalam pembangunan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan... SPPBE Kek Sorong Jadi Solusi Ketersediaan Elpiji di Papua Barat

Jakarta, situsenergi.com

PT Pertamina Patra Niaga, pemerintah Kabupaten Sorong dan perusahaan daerah PT Malamoi Olom Wobok melakukan kolaborasi dalam pembangunan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) dikawasan ekonomi khusus (KEK). Pembangunan SPPBE itu juga mendapat dukungan dari Kementerian ESDM dan SKK Migas.

Komisaris Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sumanggas Milton Pakpahan mengatakan, ketersediaan gas Elpiji itu nantinya akan membantu warga masyarakat di Papua Barat dalam memastikan ketersediaan gas Elpiji untuk keperluan sehari-hari.

Milton Pakpahan mengatakan, berdasarkan aturan terbaru Pertamina telah terbagi dalam sejumlah sub holding anak perusahaan, dengan tanggung jawab masing-masing, tugas Patra Niaga yakni memastikan agar semua produk Pertamina terdistribusi secara baik.

“Konsumsi Elpiji di Papua Barat non subsidi mencapai 18.000 tabung perbulannya, dimana 14.000 tabung Bright Gas 12 kilo, 3.600 tabung gas 5,5 kilo, dan 400 tabung gas Elpiji 50 kilo, kebutuhan Papua Barat ini juga baru ditangani 5 Agen, 2 agen di Manokwari dan 3 agen di Sorong, sehingga peluang untuk menjadi agen gas Elpiji masih terbuka luas” kata Milton Pakpahan, dikutip Minggu (24/10/2021).

Lebih lanjut kata Milton Pakpahan mengatakan data dari hulu suply change Elpiji dari Petrogas Arar sebanyak 14 metrik ton per hari, sehingga dibutuhkan stock 45 hari untuk memenuhi kapasitas pembotolan yang sayangnya dilakukan di Surabaya, sehingga membutuhkan biaya besar untuk pengangkutan.

BACA JUGA   Dari Lahan Mati Jadi Miliaran! Pertamina & DDistillers Ciptakan 2.000 Lapangan Kerja di Desa

”Selama ini pembotolan dilakukan di Surabaya, sehingga butuh waktu 3 Minggu untuk proses pengisian, sehingga tidak heran jika sering terdengar berita kelangkaan, oleh karena itu ini menjadi sejarah pertama kali pendirian SPPBE disini,” ungkap Milton Pakpahan.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Sorong, Johny Kamuru menyampaikan penghargaan kepada Kementerian ESDM, dan Pertamina khususnya Pertamina Patra Niaga yang telah mendukung langkah penyediaan SPPBE guna menjawab kebutuhan gas Elpiji bagi masyarakat di Papua Barat. Hal itu sebagai bentuk komitmen bahwa pemerintah terus berkomitmen agar kebutuhan masyarakat senantiasa didahulukan untuk peningkatan kesejahteraan.

“Kami apresiasi dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM, juga Pertamina Patra Niaga yang telah menjawab kebutuhan masyarakat atas gas Elpiji, apa yang menjadi aspirasi masyarakat akan terus kita perhatikan, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan” ujar Bupati Johny Kamuru.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Bisnis PT Malamoi Olom Wobok, Mohammad Said Noer mengatakan, harga gas Elpiji dipasaran saat ini di Papua Barat lebih tinggi dibandingkan daerah luar Jawa. Ia berharap hadirnya SPPBE yang didukung pemerintah, sekaligus kepercayaan terhadap perusahaan daerah PT Malamoi Olom Wobok, bisa mendorong harga Elpiji yang lebih kompetitif.

BACA JUGA   Bukan Main! Pertamina Jadi Raja Transaksi UMKM BUMN 2024

“Kami sampaikan terima kasih atas dukungan pemerintah daerah Kabupaten Sorong yang memberi kepercayaan sehingga SPPBE ini dapat hadir di Sorong, hadirnya SPPBE akan berdampak tidak saja pada harga, namun ketersediaan pasokan gas Elpiji yang dibutuhkan masyarakat,” ujar Mohammad Said Noer.

Sebagai informasi, harga Elpiji saat ini di wilayah Papua Barat berkisar antara Rp265.000 hingga Rp280.000. Diharapkan dengan adanya SPPBE di Sorong, harga gas Elpiji dapat diturunkan hingga Rp160.000 pertabung, lebih murah dari kondisi saat ini. (SNU)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *