

Solar Panel Jadi Andalan di Lokasi Bencana
ENERGI TERBARUKAN December 9, 2022 Editor SitusEnergi 0

Jakarta, Situsenergi.com
Kementerian Sosial (Kemensos) menyiapkan pemenuhan kebutuhan listrik di pengungsian para penyintas gempa Cianjur, Jawa Barat. Penggunaan sumber listrik alternatif yang berasal dari tenaga surya menjadi pilihan.
Dilengkapi teknologi solar cell, posko pengungsian di Lapangan Cariu Mangunkerta, posko pengungsian di Lapangan Jagaraksa Warungkondang, posko pengungsian Desa Ciputri Kec. Pacet dan posko pengungsian Desa Nyalindung Kampung Haregem menjadi beberapa contoh pengungsian yang memanfaatkan tenaga surya sebagai alternatif sumber listrik.

Teknologi ini sangat bermanfaat khususnya bagi posko pengungsian yang akses listrik dari PLN masih terkendala akibat gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat yang terjadi pada Senin (21/11).
Bencana tersebut memberikan dampak kerusakan hampir sebagian besar wilayah Cianjur. Banyak rumah warga rusak, sarana prasarana dan fasilitas umum yang terdampak.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat kunjungannya langsung ke lokasi bencana di hari kejadian, mengarahkan jajarannya untuk merespon cepat kebutuhan para pengungsi, termasuk kebutuhan penerangan/listrik. Hal ini dilakukan mengingat sumber listrik saat itu mengalami kerusakan akibat gempa bumi.
“Beliau langsung menginstruksikan pemasangan solar cell, walaupun masih terbatas namun sangat membantu saat darurat, sambil menunggu aliran listrik PLN dapat kembali beroperasi,” kata Rachmat Koesnadi Kepala Sentra Terpadu “Kartini” Temanggung selaku ketua koordinator posko pengungsian di Lapangan Jagaraksa, Kec. Warungkondang, dikutip Jumat (09/12/2022).
Awalnya terpasang satu panel solar cell, namun sekarang sudah terpasang 4 panel dengan kapasitas 2000 W yang digunakan untuk menopang penerangan dapur umum yang beroperasi mulai dari dini hari pukul 02.00 WIB hingga 21.00 WIB. Seluruh lapangan bola pun terterangi, dibantu pula dengan penambahan beberapa panel kecil yang dipasang di antara tenda-tenda pengungsian sebagai penerang jalan sehingga masyarakat merasa lebih aman dan nyaman.
“Kebetulan di sini suasananya ada panas. Pagi hingga siang matahari cukup terik sehingga bisa mengisi solar cell. Mendung dan hujan biasanya turun antara jam 2 sampai sore. Tapi cukup buat mengisi solar cell. Kalau udah gelap langsung kita nyalakan agar masyarakat tetap bisa beraktifitas,” ucap Rachmat menegaskan. (SA/SL)
No comments so far.
Be first to leave comment below.