Soal Isu Penghapusan Premium, Energy Watch : Sudah Saatnya Beralih ke Energi Ramah Lingkungan

Jakarta, Situsenergy.com

Belakangan beredar isu soal rencana PT Pertamina (Persero) yang disebut akan menghapuskan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Pertalite. Meskipun hal itu sudah dibantah langsung oleh Pertamina, namun isu soal penghapusan Premium dan Pertalite tetap ramai dibicarakan masyarakat.

Sebagaimana diketahui, Pertamina sendiri saat ini bertugas menyalurkan dan menyediakan Premium di 4.700 outlet atau SPBU yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, disamping jenis BBM lainnya.

Menanggapi isu yang berkembang liar paska berita kontroversi soal kerugian Pertamina Rp11,3 triliun itu, Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan pun berkomentar bahwa sejatinya, Indonesia memang sudah harus beralih ke BBM yang lebih ramah lingkungan. Yang mana BBM itu masuk pada golongan RON 91 keatas.

“Terkait dengan wacana ini saya sebenarnya mendukung ya. Karena memang sudah saatnya kita beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan. Sesuai dengan peraturan KLHK 20/2017, minimal kita sudah menggunakan RoN 91 dan solar dengan CN 51. Sesuai juga dengan komitmen perjanjian Paris dimana kita harus menurunkan emisi sebesar 29% pada 2030,” ujar Mamit kepada SitusEnergy, saat dihubungi pada Rabu (2/9/2020).

Selain itu, Mamit yang juga merupakan Founder RuangEnergi itu mengatakan, dengan menggunakan BBM yang memiliki kandungan RON tinggi, ada kemanfaatan tersendiri bagi kendaraan, yaitu performa mesin bisa lebih optimal.

“Ini bisa meningkatkan kinerja mesin, karena pembakaran menjadi sempurna dan kompresi mesin juga semakin bagus. Dengan demikian, konsumen juga bisa lebih irit dan jangkauan menjadi lebih jauh lagi. Selain itu juga perawatan mesin menjadi lebih mudah dengan tidak sering ke bengkel. Itu bicara keunggulan bbm RON tinggi,” pungkasnya. (SNU/rif)