Logo SitusEnergi
SKK Migas Sebut Pekerja Asing Sektor Hulu Migas Terus Berkurang SKK Migas Sebut Pekerja Asing Sektor Hulu Migas Terus Berkurang
Jakarta, Situsenergi.com Jumlah tenaga kerja asing (TKA) di industri hulu migas terus mengalami penurunan. Penurunan rasio TKA menunjukkan peningkatan peran tenaga kerja lokal di... SKK Migas Sebut Pekerja Asing Sektor Hulu Migas Terus Berkurang

Jakarta, Situsenergi.com

Jumlah tenaga kerja asing (TKA) di industri hulu migas terus mengalami penurunan. Penurunan rasio TKA menunjukkan peningkatan peran tenaga kerja lokal di industri hulu migas.

Hal ini disampaikan Pengawas Internal SKK Migas, Eko Indra Heri di Jakarta, Kamis (23/11).

“Sektor hulu migas tetap memprioritaskan penggunaan TKI sebagai pekerja. Kalaupun merekrut TKA maka harus diikuti dengan program transfer teknologi dan pengetahuan kepada TKI,” katanya.

Menurut Eko, prinsip dasarnya yang pertama adalah pengisian posisi pada rencana penggunaan tenaga kerja harus menggunakan TKI.

“Jadi setiap penggunaan TKA harus diikuti dengan program transfer teknologi kepada TKI baik melalui pendampingan dan atau memberikan pelatihan. Jadi itu ada transfer knowledge,” tambahnya.

Pada kesempatan itu ia juga mengingatkan pentingnya penguasaan kompetensi soft skill seperti kemampuan menyelesaikan masalah. Menurutnya kompetensi soft skill sama-sama dibutuhkan seperti halnya teknikal skill, salah satunya untuk mengejar target produksi 1 juta barel minyak per hari pada 2030.

Sayangnya Eko menyebut tenaga kerja lokal banyak bekerja di posisi teknikal. Sehingga ia melihat perlu adanya peningkatan soft skill lewat proses yang terus dibangun.

BACA JUGA   Rayakan Harkitnas 2025, Pertamina Gaspol Jaga Energi Indonesia Tetap Nyala!
PIS

“Tenaga teknikal kita itu ada pada posisi-posisi di bagian teknik banyak sekali. Tapi di atas belum begitu menggembirakan. Ini tugas kita tidak hanya menyiapkan jadi pemimpin, itu nggak bisa tiba-tiba, lewat proses. Teknikal penting, tapi managerial, dalam konteks soft skill perlu juga dibangun. Tidak mudah tapi harus dilakukan,” tukasnya.

Lebih jauh ia mengatakan, bahwa berdasarkan data, jumlah TKA di industri hulu migas tahun 2018 adalah 337 orang, atau 1,34% dari jumlah TKI sebanyak 24.739. Sementara pada 2019, jumlah TKA adalah 258 atau 1,13% dari jumlah TKI yang sebanyak 22.643.

“Rasio TKA menurun lagi di 2020, yaitu 200 orang atau 0,94% dari jumlah TKsebanyak 21.069. Di 2021, jumlah TKA adalah 179 atau 0,91% dari jumlah TKI yang sebanyak 19.501,” ujarnya.

“Pada 2022 rasio TKA kembali turun menjadi 0,76% atau 145 orang dari jumlah TKI yang sebanyak 18.924. Sedangkan di 2023, jumlah TKA adalah 150 atau 0,79% dari jumlah TKI yang sebanyak 18.941,” tutup Eko.(Ert/SL)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Your email address will not be published. Required fields are marked *